REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Japanese Film Festival (JFF) 2019 segera berlangsung di lima kota di Indonesia. Director General The Japan Foundation, Tsukamoto Norihisa mengatakan, di tahun keempatnya, JFF ingin semakin mendekatkan budaya Jepang.
"Film menjadi sarana terbaik untuk memperkenalkan budaya Jepang kepada masyarakat Indonesia, salah satu negara dengan peminat budaya Jepang yang sangat banyak," kata Tsukamoto pada konferensi pers di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (5/11).
Dia menginformasikan, lokasi penyelenggaraan JFF tahun ini bertambah di satu kota. Selain di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Makassar, untuk pertama kalinya JFF juga akan menyambangi Surabaya karena animo penonton yang tinggi.
JFF bermula di CGV Grand Indonesia, Jakarta (7/11-10/11). Lokasi lain yaitu di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (19/11-23/11), CGV Panakkukang Square Makassar (29/11-1/12), CGV Marvell City Surabaya (6/12-8/12), dan CGV Paris van Java (20/12-22/12).
Terdapat 14 film yang diputar selama pelaksanaan JFF 2019. Sebanyak 13 film berasal dari Jepang, sementara satu film Humba Dreams merupakan karya sutradara Indonesia Riri Riza. Sinema Angel Sign menjadi pembuka festival di Jakarta pada Kamis (7/11).
Penikmat film yang ingin menyimak festival bisa mendapatkan tiket secara daring maupun luring. Penjualan daring tersedia di situs resmi dan aplikasi CGV, sementara penjualan luring tiket hadir di lokasi pemutaran masing-masing.
Harga tiket film di Jakarta, Surabaya, dan Bandung dibanderol seharga Rp 20 ribu, sementara Makassar seharga Rp 15 ribu. Penayangan di Yogyakarta disesuaikan dengan kebijakan Jogja-NETPAC Asian Film Festival yang menjadi mitra penyelenggara.
"Kami berharap JFF 2019 dapat berjalan lancar dan disambut dengan lebih antusias dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga peluang kerja sama produksi film antara Jepang dan Indonesia dapat terbuka lebar," kata Tsukamoto.