REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Idham Aziz menghendaki soliditas dan sinergi korps Bhayangkara dan Angkatan Darat (AD) terjalin semakin baik. Menurut Idham, ada banyak pekerjaan yang mengharuskan Polri dan AD berada dalam koridor sama, terutama dalam memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat, pun kepada negara.
Ia mengharapkan, soliditas dan sinergi antara Polri dan AD tersebut ada sampai tingkat terbawah, sampai paling atas.
“Saya bersilaturahmi. Selama ini soliditas dan sinergisitas ini sudah terbangun dengan baik. Sekarang kita akan makin mantapkan dan tumbuh kembangkan. Sehingga ini mengkristal di hati dan sanubari semua prajurit Bhayangkara dan Angkatan Darat,” kata Idham saat berkunjung ke Markas Besar (Mabes) AD di Jakarta Pusat, Selasa (5/11).
Kunjungan Kapolri ke Mabes AD, disambut oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andikaka Perkasa. Kunjungan Idham ke Mabes AD, menjadi pelesir lanjutan Kapolri sejak dilantik, pekan lalu.
Sebelum ini, Idham juga mengunjungi sejumlah otoritas Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sebelum bertemu Andika, pada hari yang sama Idham juga menyambangi Mabes Angkatan Udara dan Angkatan Laut (AU dan AL).
Idham juga bertemu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Idham membawa misi yang sama tentang solidaritas dan sinergi yang sama antara sesama prajurit.
Idham tak menerangkan pola soliditas dan sinergi antara Polri dan TNI yang dimaksud.
Namun menengok sejumlah tugas dan pokok, Polri dan TNI memang punya irisan yang sama dalam sejumlah tugas pokok pengamanan. Seperti dalam isu penanganan terorisme dan radikalisme. Selain itu juga dalam pengamanan situasi, dan kondusifitas di wilayah krusial seperti di Papua dan Papua Barat.
“Tadi kita sudah diskusikan banyak prinsip-prinsip soliditas dan sinerjisitas ini. Kita akan tindak lanjuti ke depannya agar semakin baik,” sambung Idham.
Sebagai tuan rumah, Jenderal Andika pun mengatakan yang sama. Dia mengatakan, Idham bukan orang baru bagi TNI, terutama bagi Korps AD. Sejumlah peristiwa dan penanganan kasus yang pernah Idham tangani, juga pernah melibatkan AD. Seperti Bom Bali 2002-2003. “Kita sudah sering ketemu di lapangan,” kata Andika.
Juga dalam beberapa operasi penanganan radikalisme dan terorisme di kawasan Sulawesi. “Jadi beliau (Idham) sudah tidak asing bagi Angkatan Darat. Kita punya hubungan yang sangat bagus,” ujar Andika.