Selasa 05 Nov 2019 19:23 WIB

Dubes Ukraina Diminta Puji Trump di Twitter

Yovanitch juga diminta untuk berhati-hati karena ada orang yang ingin melukainya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Presiden AS Donald Trump (kiri) bersama Duta Besar AS untuk Uni Eropa Gordon Sondland saat berada di Melsbroek Air Base di Brussels, Belgia, 10 Juli 2018. Trump menghalangi Sondland memberi kesaksian terkait pemakzulan Trump.
Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
Presiden AS Donald Trump (kiri) bersama Duta Besar AS untuk Uni Eropa Gordon Sondland saat berada di Melsbroek Air Base di Brussels, Belgia, 10 Juli 2018. Trump menghalangi Sondland memberi kesaksian terkait pemakzulan Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- House of Representative Amerika Serikat (AS) merilis transkrip pertemuan dengan mantan duta besar AS untuk Ukraina Marie Yovanitch dalam proses penyelidikan pemakzulan Presiden AS Donald Trump. Yovanitch mengatakan Duta Besar AS untuk Uni Eropa Gordon Sondland memintanya memuji Trump di media sosial Twitter.

Jika tidak Yovanitch akan kehilangan pekerjaannya sebagai duta besar. Berdasarkan transkrip tersebut, Yovanitch mengatakan permintaan itu berawal ketika ia meminta saran dari Sondland untuk menghadapi kritikan dari media-media konservatif dan Donald Trump Jr.

Baca Juga

"Dia bilang 'kamu tahu, kamu harus besar atau pulang, kamu perlu, ya kamu tahu, di sana kamu mencicit bahwa kamu mendukung presiden dan semua ini adalah bohong dan lain-lain', ini saran yang saya lihat tidak dapat saya laksanakan dalam peran saya sebagai duta besar," kata Yovanitch dalam transkrip tersebut seperti dilansir dari NBC News, Senin (5/11). 

Yovanitch juga diminta untuk berhati-hati karena ada orang yang ingin melukainya. Transkrip Yovanitch ini dirilis di hari yang sama ketika empat pejabat pemerintahan Trump menolak panggilan penyelidikan yang dipimpin tiga komite House.