REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem akan menggelar kongres lima tahunan pada 8-11 November mendatang. Terdapat sejumlah agenda dalam acara tersebut, seperti pemilihan ketua umum dan pengurus partai.
"Perhelatan lima tahunan pemilihan ketum, pergantian pengurus dan sebagainya yang menjadi penting bagi kami. Yang paling penting adalah bagaimana kami ingin merumuskan dasar-dasar kepartaian," ujar Ketua DPP Nasdem Bidang Hukum, Advokasi, dan HAM, Taufik Basari di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).
Taufik mengatakan bahwa dalam kongres akan merumuskan kembali program-program kepartaian. Selain itu menyusun rencana kontribusi partai untuk lima tahun ke depan.
Untuk mewujudkan itu, Nasdem mengundang para ahli dan akademisi untuk berdiskusi dan menyerap pemikiran. Sehingga setelah kongres selesai bisa direalisasikan.
"Agar Nasdem bisa jadi partai modern yang bisa antisipasi berbagai tantangan ke depan, yang bisa memberikan warna baru dalam perpolitikan Indonesia," ujar Taufik.
Terkait status Johnny G Plate yang kini menjadi menteri juga akan dibahas dalam kongres tersebut. Termasuk pergantian posisi Majelis Tinggi Partai Nasdem, yang dilepas oleh sejumlah kader karena mengemban tugas pemerintahan atau parlemen.
"Kongres itu sebetulnya dia mengusulkan kepada majelis tinggi untuk pilih ketum, kemudian ketum diberikan kewenangan untuk menyusun seluruh kepengurusannya termasuk sekjen dan sebagainya," ujar Taufik.
Ia juga mengatakan, ada kemungkinan bahwa Surya Paloh akan kembali memimpin partai tersebut untuk periode selanjutnya. Sebab, Surya didukung oleh pengurus dan kader untuk kembali menempati posisi Ketua Umum.
"Pandangan-pandangan yang sekarang beredar di berbagai wilayah, provinsi, termasuk dari DPP, ya sepertinya kami masih membutuhkan sosok Surya Paloh untuk memimpin Partai Nasdem ini," ujar Taufik.