Rabu 06 Nov 2019 00:01 WIB

Kementerian PUPR Siap Perbaiki Gedung SDN Gentong

Hingga kini PUPR sudah memperbaiki sekitar 1.200 sarana pendidikan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Anggota tim labfor Polda Jatim melakukan olah TKP kelas yang ambruk di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/11/2019).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Anggota tim labfor Polda Jatim melakukan olah TKP kelas yang ambruk di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atap gedung SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur, ambruk pagi ini, Selasa, (5/11). Peristiwa tersebut menyebabkan dua orang wafat dan belasan siswa terluka. 

Menanggapi itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan, kementerian memang belum melakukan perbaikan sekolah di lokasi tersebut. "Saat ini kita ditugasi melakukan perbaikan bangunan sekolah dari SD, SMP, SMA, sampai universitas Islam di berbagai daerah, namun belum termasuk SDN Gentong," tutur dia kepada Republika, Selasa, (5/11).

Ia menyatakan, sekolah itu belum pernah ditangani Kementerian PUPR. Hanya saja pascamusibah yang terjadi, kementerian siap memperbaikinya.

"Sekolah ini harus diperbaiki. Nanti sebetulnya Pemerintah Daerah (Pemda) bisa melakukannya (perbaikan), namun kalau PUPR diminta membantu, kita siap," tegasnya.

Danis juga menyampaikan rasa prihatin atas kejadian yang menimpa SDN Gentong. Segenap Kementerian PUPR, kata dia, turut berduka cita.

Dirinya melanjutkan, hingga kini, PUPR sudah memperbaiki sekitar 1.200 sarana pendidikan di berbagai daerah di Tanah Air. Program tersebut akan terus dilanjutkan pada tahun depan. 

"Kami sedang susun sekolah mana saja yang perlu diperbaiki. Sedang kita persiapkan untuk 2020, sambil berjalan nantinya ada tambahan atau pengurangan. Kita akan lakukan identifikasi," ujarnya. 

Danis menjelaskan, dalam menentukan sekolah mana yang perlu direhab, Kementerian PUPR mengacu pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

"Setelah itu kita konfirmasi di lapangan. Sementara kasus SDN Gentong ini nggak perlu konfirmasi di lapangan, karena sudah ada kejadian ambruk. Jadi harus diperbaiki dan menjadi prioritas," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement