Rabu 06 Nov 2019 03:52 WIB

Fokus Kemenparekraf Jadikan Devisa Wisata Terbesar Negara

Wishnutama ingin jadikan pariwisata sebagai penghasil devisa nomor satu di Indonesia.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomitmen untuk melakukan efisiensi operasional sehingga menggabungkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama menyampaikan ini akan membuat kinerja lebih cepat.

"Kita meyakini dua hal ini harus saling mendukung satu sama lain, dengan bergabung bisa lebih efisien karena satu kesatuan yang terintegrasi, sumber dayanya sama," kata Wishnutama dalam Ngobrol Bareng Mas Tama dan Mba Angel di kawasan Blok M, Jakarta, Selasa (5/11).

Pria dengan latar belakang pekerja kreatif ini punya tujuan besar menjadikan pariwisata sebagai penghasil devisa nomor satu di Indonesia. Ia optimistis target tersebut bisa tercapai dalam lima tahun kedepan.

Dalam dua tahun pertama, Wishnutama menyampaikan ingin fokus membangun infrastruktur pariwisata. Ia memaklumi untuk menciptakan atmosfir yang nyaman maka akan perlu waktu. Ia meminta agar daerah yang sedang pengembangan bisa diselesaikan dulu sebelum jadi sasaran promosi.

Kementerian akan fokus pada lima daerah superprioritas yang termasuk dalam 10 Bali Baru. Lima daerah tersebut diantaranya Danau Toba, Kupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. Wilayah ini masih perlu melengkapi infrastruktur dan fasilitas sebelum siap jadi tujuan wisata bertaraf global.

Wisnutama mengatakan dalam prosesnya, kementerian juga akan berupaya untuk meningkatkan investasi pariwisata. Ini juga akan menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas produk-produk Indonesia untuk jadi yang terbaik di Asia Tenggara dan dunia.

Untuk menarik jumlah wisatawan, Wishnutama juga akan aktif mengarahkan acara-acara internasional. Seperti mendaftar dan mempromosikan Calendar of Event, yang berisi sekitar 100 tujuan wisata rekomendasi bagi wisatawan.

"Unesco baru saja menetapkan Ambon sebagai kota musik, ini bisa jadi peluang kita untuk mengembangkan potensi untuk kemudian menarik wisatawan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement