REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah 'orang dalam' di Partai Nasdem. Anies disebut punya historis yang melekat dengan Nasdem.
"Anies bukan orang asing, Anies itu 'orang dalam' di Nasdem," ujar Willy saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).
Pernyataan itu disampaikan Willy terkait undangan Nasdem ke Anies untuk menghadiri Kongres yang akan digelar pada 8 November 2019 mendatang. Nasdem membantah undangan Anies sebagai persiapan menuju 2024.
Namun, Nasdem mengakui, Anies menjadi bagian dari Nasdem. Anies menjadi pembaca Manifesto Nasional Demokrat, beberapa tahun silam saat Nasdem masih berbentuk Ormas, sebelum akhirnya menjadi Partai Politik.
Willy kembali menegaskan, undangan untuk Anies lantaran Anies merupakan Gubernur DKI Jakarta. Anies dianggap sebagai tuan rumah, tempat Nasdem menggelar Kongres di DKI Jakarta.
"Pak Anies itu kan Gubernur DKI ya wajar dia memberikan sambutan. Karena kalau kongres dilakukan di Makassar pasti Gubernur Sulsel, kalau di Jawa Timur pasti Bu Khofifah," ujar Willy menegaskan.
Sebelumnya, Nasdem membantah undangan yang ditujukan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Kongres Partai Nasdem berkaitan dengan kontestasi Pilpres 2024.
"Sebagai Gubernur, dan kebetulan ada hubungan historis, tapi utamanya sebagai Gubernur DKI, sebagai tuan rumah," kata Politikus Nasdem Saan Mustopa.
Saan menyebut, undangan Anies masih terlalu jauh bila dikaitkan dengan Kontestasi Pilpres 2024. "Ah kita tidak (membicarakan) itu, masih jauhlah, kita belum ini, itu kan masih jauh belum dibicarakan lah," ujar Sekretaris Fraksi Nasdem di DPR RI tersebut.
Saan menjelaskan, sejauh ini, persiapan Kongres yang rencananya akan digelar di Jakarta pada 8 November 2019 sudah hampir selesai secara teknis dan materi. Kehadiran Anies, lanjut Saan, adalah untuk memberikan sambutan selaku tuan rah.
"Kehadiran Pak Anies di kongres sebagai tuan rumah DKI Jakarta, nanti akan memberikan sambutan ucapan selamat datanf karena peserta kan nasional, banyak dari daerah, kepala daerah lain, dari Nasdem," ujar dia.