Rabu 06 Nov 2019 07:18 WIB

Pegawai Jasa Ekspedisi Tilap Ponsel dari Kargo Bandara

Ponsel yang hendak dikirim lewat jasa penerbangan Jakarta-Medan dicuri.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi Ditangkap Polisi
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Ditangkap Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Bandara Soekarno-Hatta menangkap kelompok pencuri ponsel yang hendak dikirim menggunakan jasa penerbangan pesawat. Para tersangka merupakan pegawai jasa ekspedisi yang mencuri ponsel untuk dijual kembali.

Polisi menyebut, kasus itu terjadi pada Jumat 19 Juli 2019 sekitar pukul 00.00 WIB. Saat itu, perusahaan jasa ekspedisi J&T melakukan pengiriman 16 koli berisi ponsel yang hendak dikirim dari Jakarta ke Medan melalui Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat yang membawa ponsel itu terbang menuju Medan pukul 13.00 WIB pada hari yang sama.

"Setelah tiba di gudang kargo Bandara Kualanamu Medan, pihak J&T Medan yang mengurus pengambilan kargo mendapati jumlah kargo hanya sampai 15 koli," kata Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, AKP Akhmad Alexander Yurikho dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/11).

Yurikho mengungkapkan, setelah pihak jasa pengiriman barang mengecek, ternyata ada satu koli berisi empat ponsel yang hilang. Empat ponsel yang hilang itu diperkirakan memiliki nilai total Rp 28 juta.

Polisi pun kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan bukti bahwa ada dua pegawai kargo di Bandara Kualanamu Medan yang mengambil empat ponsel tersebut. Kedua tersangka telah menjual ponsel itu kepada tersangka lainnya.

"Tersangka 1 dan 2 yang bekerja di area kargo Bandara Kualanamu Medan melakukan pencurian terhadap kargo yang dijumpai dengan memasukkan empat unit ponsel ke dalam tas ransel milik tersangka 1 dan membawa keluar area bandara kemudian menjual ke pihak lain untuk mendapatkan keuntungan," papar Alex.

Polisi kemudian menangkap kedua tersangka, yakni Deni Irawan dan Syahrial ,pada 20 Oktober 2019 di Medan. Selanjutnya, polisi mengembangkan penyidikan dan kembali menangkap tersangka lain yang diduga ikut terlibat menjual maupun membeli ponsel curian itu.

Tersangka diketahui bernama Beni Alfiansyah dan Muhammad Rinaldi. Hingga kini, polisi masih masih memburu satu tersangka lainnya, yaitu Rihandi. Akibat perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 363 ayat 1 ke-4 KUHP dan atau Pasal 480  KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement