REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar korban ambruknya SDN Gentong, Kota Pasuruan, mendapatkan pendampingan trauma healing dan trauma counseling. Menurutnya, korban ambruknya sekolah membutuhkan pendampingan untuk menghilangkan trauma, agar tetap mau bersekolah.
"Membutuhkan pendampingan secara psikososial agar mereka kelak tak mengalami trauma saat kembali menjalani kegiatan belajar mengajar di kelas," ujar Khofifah di Surabaya, Rabu (6/11).
Khofifah telah melakukan kunjungan ke RSUD Soedarsono Pasuruan tempat para siswa korban selamat dirawat dan menjalani pengobatan pada Selasa (5/11). Hasil kunjungan tersebut, para orang tua siswa menyampaikan, anak-anak mereka mengalami trauma.
"Kita memberikan kewenangan pada Pemerintah Kota Pasuruan untuk melakukan indentifikasi anak-anak yang masih memiliki trauma, pascaambruknya SDN Gentong," ujar Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengingatkan, para siswa yang mengalami trauma harus mendapatkan penanganan yang tepat. Dia tidak berharap, kejadian ini justru akan membuat korban, terutama siswa, trauma dan memiliki ketakutan saat kegiatan belajar mengajar di kelas.
"Pendampingan oleh para psikolog akan berdampak baik karena mereka bisa menggali informasi yang dibutuhkan dengan cara-cara yang tak membuat siswa kembali merasakan trauma," kata Khofifah.