REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi demonstrasi besar-besaran di Chile membuat final Copa Libertadores 2019 yang mempertemukan Flamengo versus River Plate resmi dipindahkan ke ibu kota Peru, Lima. Hal itu diungkapkan secara langsung oleh Federasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol).
"Pilihan lokasi baru didasari pada tawaran jaminan keamanan Pemerintah Peru. Keputusan itu merupakan konsensus dengan para presiden Flamengo dan River Plate," tulis pernyataan resmi Conmebol disadur Sportkeeda, Rabu (6/11).
Gelombang unjuk rasa di ibu kota Chile, Santiago, dalam beberapa hari terakhir semakin tak terbendung. Hasilnya Conmebol dan Federasi Sepak Bola Argentina, Brasil, serta Chile melakukan kebijakan untuk memindahkan partai puncak kompetisi paling bergengsi antarklub Amerika Selatan yang semula bakal berlangsung di Stadion Nacional, Santiago, Chile.
"Conmebol sangat berterima kasih kepada Pemerintah Chile dan berbagai agensi publik atas kerja sama aktif mereka dalam organisasi final Libertadores 2019 yang tepat. Kami berharap rakyat Chile dan otoritas mereka dapat kembali berdamai," sambung pernyataan tersebut.
Untuk diketahui, tahun lalu pertandingan leg kedua final Copa Libertadore antara River Plate dan Boca Juniors harus disusun kembali dan dipindahkan ke Santiago Bernabeu, Real Madrid, Spanyol pada Desember 2018.
Itu terjadi setelah pertandingan kedua ditangguhkan pada bulan November lantaran serangan terhadap bus tim Boca oleh para pendukung lawan. River kemudian mengklaim kemenangan agregat 5-3 atas Boca.
Pada edisi final Copa Libertadores musim ini hanya akan memainkan pertandingan tunggal. Praktis, final dengan sistem satu pertandingan ini menjadi yang pertama sejak dimulainya Copa Libertadores pada 1960 silam.