Rabu 06 Nov 2019 15:10 WIB

Longsor, Jalan Penghubung Dua Kampung di Sukabumi Terputus

Dua unit rumah rusak dan 32 lainnya terancam akibat bencana pergerakan tanah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ani Nursalikah
Jalan longsor.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jalan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana longsor melanda Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Selasa malam (5/11). Dampaknya, jalan yang menghubungkan dua kampung sepanjang 30 meter terputus.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jalan sepanjang 30 meter tersebut menghubungkan Kampung Sindang Resmi dengan Kampung Porki, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak. Jalan tersebut tepatnya berada di Kampung Sindang Resmi RT 04 RW 02, Desa Karangtengah, Cibadak.

Baca Juga

"Informasi yang dihimpun, longsor terjadi pada Selasa malam sekitar pukul 20.00 WIB," ujar Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna kepada wartawan, Rabu (6/11).

Petugas mendapatkan laporan dari warga dan langsung dilakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Menurut Daeng, longsornya jalan terjadi setelah wilayah Cibadak diguyur hujan deras yang mengakibatkan jalan longsor. Jalan itu memiliki kedalaman sekitar delapan meter yang menghubungkan warga dua kampung dan dinilai sangat penting bagi warga.

BPBD berkoordinasi dengan pemerintah desa serta instansi terkait lainnya untuk memperbaiki jalan tersebut. Khususnya bantuan material bangunan dalam memperbaiki jalan.

Daeng menuturkan, pada musim hujan ini Sukabumi termasuk daerah rawan longsor dan pergerakan tanah. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam. Imbauan ini sudah disampaikan kepada 47 kecamatan yang ada di Sukabumi.

Sebelumnya, di wilayah yang sama Kecamatan Cibadak terjadi bencana pergerakan tanah atau longsor pada 13 Oktober 2019. Sebanyak dua unit rumah rusak dan 32 lainnya terancam akibat bencana pergerakan tanah di Kampung Benda RT 05 RW 06 Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Warga yang rumahnya rusak untuk sementara tinggal di tenda pengungsian yang dibangun Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi.

Kepala Desa Karangtengah Kecamatan Cibadak Gerry Imam Sutrisno mengatakan, pemerintah desa sudah memberikan imbauan agar warga mewaspadai bencana alam di musim hujan. Harapannya, pada saat terjadi hujan deras, maka warga yang tinggal di daerah rawan bencana bisa mewaspadai potensi terjadinya bencana.

Langkah ini untuk menekan timbulnya korban jiwa dan kerugian materil. Di sisi lain, petugas juga siaga dalam memberikan penanganan dan bantuan kepada korban bencana.

Selain longsor, bencana angin kencang juga melanda dua titik berbeda di Kabupaten Sukabumi pada akhir Oktober lalu. Dampaknya belasan rumah warga mengalami kerusakan dan satu madrasah juga ikut terdampak.

Data dari BPBD Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana terjadi pada Selasa, 29 Oktober lalu sekitar pukul 15.15 WIB. Lokasi yang terdampak bencana angin kencang yakni Kecamatan Cibadak dan Nagrak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement