Rabu 06 Nov 2019 15:38 WIB

Rapat Perdana di DPR, Nadiem Disambut Pantun

Nadiem mengaku suka dengan pantun yang dibuat politikus PKB itu.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Rapat Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Rabu (6/11).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Rapat Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Rabu (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja untuk pertama kali bersama Komisi X DPR RI di Ruang Rapat Komisi X, DPR RI, Senayan, Jakarta pada Rabu (6/11). Dalam rapat pertamanya itu, Nadiem disambut dengan pantun oleh pimpinan Komisi X.

Rapat itu dipimpin oleh Ketua Komisi X Syaiful Huda dari fraksi PKB. Syaiful menyambut kehadiran Nadiem bersama rombongan KPK Mendikbud, lalu melanjutkan dengan pantun. "Tolong kalau saya bacakan bait, yang lain bilang cakep," gurau Politikus PKB itu mengawali pembacaan pantun yang ia buat saat perjalanan menuju Gedung DPR itu.

Baca Juga

"Pergi ke pasar naik ojek,

Tidak lupa menbeli cangkul,

Nadiem Makarim meninggalkan Gojek,

Demi mengabdi Go school."

Pantun itu disambut dengan tepuk tangan 37 anggota dewan yang hadir beserta puluhan staf Kemendikbud. Tampak hadir pimpinan Komisi X, Dede Yusuf dari Demokrat, Hetifah Sjaifudian dari Golkar, Abdul Fikri dari PKS dan Agustina Wilujeng dari PDI Perjuangan.

Nadiem pun menerima pantun yang disampaikan Syaiful sebelum memulai paparannya. "Saya suka sekali dengan pantunnya, pak," kata Nadiem.

Nadiem mengaku kikuk lantaran baru pertama menginjakkan kaki di Gedung Wakil Rakuat itu.  Dalam rapat, Nadiem menceritakan terlebih dahulu alasan dirinya dijadikan menteri oleh Presiden Joko Widodo.

Nadiem bercerita bahwa ia sering berdiskusi dengan Jokowi soal konsentrasi pengembangan sumber daya manusia (SDM). Dari situ, Nadiem pun menerima jabatan Mendikbud untuk pengembangan SDM Indonesia. Setelah itu, Nadiem pun memulai pemaparan program kerjanya ke DPR RI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement