Rabu 06 Nov 2019 16:46 WIB

Mengenal Pengelolaan Zakat di Negeri Selangor

Pemasukam zakat di Selangor setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Muslim Malaysia
Foto: telegraph.co.uk
Muslim Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Salah satu lembaga zakat Malaysia yakni, Lembaga Zakat Selangor (LZS), mereka turut serta mendirikan booth di konfrensi World Zakat Forum (WZF) di Bandung, yang diselenggarakan pada 5-7 November 2019.

LZS sebelumnya disebut dengan Pusat Pungutan Zakat, dengan tugas hanya mengambil zakat dari para muzaki. Sementara yang mendistribusikan zakat yakni majelis agama islam Selangor, Baitulmal. Namun semenjak 2006, LZS turut mengumpulkan, dan mendistribusikan zakat.

Baca Juga

Eksekutif Divisi Hubungan Stakeholder dan Komunikasi LZS, Mohd Shafiq bin Abdul Rashid menjelaskan Lembaga ini hanya fokus pada penerimaan dan pendistribusian zakat, tidak dengan penerimaan infak dan wakaf. Sejumlah zakat diambil dari berbagai lini seperti potongan gaji, perniagaan, harta, emas, saham, perak, ternak dan lainnya.

"Potongan gaji setiap bulan otomatis dari pegawai pemerintah. Dan swasta tergantung pada majikan, contoh ada perusahaan yang pegawainya muslim dan tidak, kami menerima zakat juga atas persetujuan muslim itu. Zakat penghasilan setiap bulannya, 2,5 persen," ucapnya. 

Shafiq mengatakan, jumlah pemasukan zakat di Selangor setiap tahunnya mengalami peningkatan. Untuk periode Januari hingga Juni 2019 dana zakat yang terkumpul sebesar 389,1 juta ringgit malaysia, dan yang telah didistribusikan 364,8 juta ringgit malaysia kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat.

"Tahun ini target kita insyaallah 830 juta ringgit malaysia. Untuk tahun lalu kurang lebih 800 juta ringgit malaysia yang terkumpul," kata Shafiq.

LZS memberikan bantuan hanya kepada umat muslim atau bagi mereka yang baru memeluk islam atau mualaf. Sejumlah program LZS yakni bantuan keuangan, perniagaan, kesehatan dan lainnya kepada para mustahik.

"Yang lebih banyak kita bantu dari keuangan, kebanyakan rakyat butuh uang untuk bayar sewa kah, bayar anak-anak sekolah, jadi dalam bentuk bantuan bulanan," kata dia.

konferensi WZF ke delapan resmi dibuka oleh Wakil Presiden Indonesia, Maruf Amin di Bandung, pada Selasa. Forum yang dihadiri oleh perwakilan 28 negara ini ingin terus mengoptimalkan peran zakat, melalui tema WZF "Optimizing Global Zakat Role through Digital Technology".

Dalam kesempatan ini hadir Sekretaris Jenderal WZF, sekaligus Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas),  Bambang Sudibyo, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, sekaligus Executive Secretary WZF, Irfan Syauqi Beik, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, dan lainnya.

Gagasan pembentukan Forum ini muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pengembangan gerakan zakat dunia. Selama pertemuan kecil di Kuala Lumpur pada 2007 lalu, Indonesia ditunjuk untuk menjadi tuan rumah konferensi zakat dunia yang pertama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement