Kamis 07 Nov 2019 00:25 WIB

Saat Ditunjuk Jadi Kapolri, Idham Azis Mengaku Gemetaran

Menangkap Santoso berbulan-bulan tidak takut, tapi ditunjuk sebagai Kapolri gemetar.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolri Komjen Pol Idham Aziz
Foto: Republika /Prayogi
Kapolri Komjen Pol Idham Aziz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenderal Pol Idham Azis mengaku gemetar ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Idham pun mengaku tidak pernah mempersiapkan dirinya menjadi tokoh yang pintar dalam memberikan pidato layaknya seorang pemimpin.

"Saya tak persiapkan diri saya menjadi orang ilmiah. Saya tangkap Santoso (pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Red) berbulan-bulan tidak takut, tapi ditunjuk (sebagai) Kapolri, saya gemetar," kata Idham di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Rabu, (6/11).

Baca Juga

Idham pun mengenang kembali mengenai cerita awal mula dia mengetahui dipilih menjadi calon Kapolri. Pada 22 Oktober 2019, sambung Idham, ia diperintahkan untuk menghadap Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, sekitar pukul 13.00 WIB.

Ia lantas melaporkan hal itu kepada Jenderal (Purn) Tito Karnavian. "Setelah menghadap Kapolri, saya bertemu dengan istri. Bismillah, saya berangkat (ke Istana Negara)," ungkap Idham.