REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Penyelenggara F1 Ross Brawn menyatakan pihaknya tak ingin campur tangan pada perkembangan power unit yang dilakukan tim Scuderria Ferrari. Dengan komponen mesin yang baru, Ferrari berhasil meraih enam pole position beruntun dan memenangkan tiga seri balap di Belgia, Italia, dan Singapura.
Brawn menilai, tak ada masalah bagi penyelenggara untuk menyelidiki performa Ferrari yang tiba-tiba menanjak. Sebagai bukti, ia menyampaikan Ferrari juga mengalami fluktuasi performa seperti GP sebelumnya. Hal tersebut yang menjadikan pihaknya tak khawatir Ferrari melakukan tindakan ilegal.
"Di GP Amerika Serikat (Ahad lalu), Ferrari nyatanya tak meraih podium seperti enam balapan sebelumnya. Di Spanyol, Mercedes finis di posisi pertama dan kedua," kata Brawn dalam laman Crash, Rabu (6/11). "Tapi setelah jeda musim panas, Ferrari memang membuat terobosan, dan itu memang mengejutkan."
Di sisi lain, tim Red Bull Racing sempat membuat proposal kepada Federasi Olahraga Balapan Internasional (FIA) untuk menyelidiki kemungkinan manuver ilegal yang dilakukan Ferrari.
Namun pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen melihat Ferrari berusaha sekeras mungkin pada GP Amerika Serikat. "Dilihat dari luar, sulit menjelaskan apa yang terjadi. Saya tidak ingin berspekulasi terkait Ferrari dan FIA," ujar Verstappen.