Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Perusahaan rintisan sektor pembayaran digital OVO bekerja sama dengan UMKM di Jawa Tengah untuk mengedukasi penggunaan QRIS dalam acara UMKM Gelar Karya Kreatif Jateng (UMKM Gayeng).
Insiatif dari Bank Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ini juga dimanfaatkan OVO guna menunjang Gerakan Nasional Nontunai.
Baca Juga: Riset YouGov: OVO Jadi Brand Nomor Dua Paling Sering Dibicarakan
"Keikutsertaan OVO pada acara UMKM Gayeng ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada pelaku UMKM dalam menghadapi ekonomi digital, khususnya dalam menghadapi penerapan QRIS secara menyeluruh pada tanggal 1 Januari 2020 mendatang," ujar Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi Warta Ekonomi, Rabu (6/11/2019).
"Kami percaya bahwa langkah ini akan meningkatkan pemerataan akses terhadap keuangan digital serta mendukung pemerintah dalam menyukseskan Gerakan Nasional Non-Tunai sebagai akselerator dalam perkembangan ekonomi digital dan mendorong percepatan inklusi keuangan yang merata di Indonesia. Melalui QRIS, kami berharap dapat memberdayakan lebih banyak UMKM di Indonesia, terutama di Jawa Tengah,’’ tambahnya.
Pada acara ini OVO berkesempatan mengedukasi pelaku UMKM tentang peran QRIS untuk meningkatkan bisnis mereka, serta melakukan diskusi agar mereka dapat lebih maksimal mengadopsi teknologi yang makin maju dan siap merambah pasar global.
Sebagai perusahaan dengan strategi ekosistem terbuka yang telah menyandang status sebagai Unicorn ke-5 di Indonesia, OVO menyambut program QRIS sebagai terobosan baru untuk membawa ekosistem keuangan digital Indonesia yang holistik, yang dapat mendorong akselerasi industri kecil menengah untuk lebih maju di masa yang akan datang.
Saat ini, platform OVO sendiri dapat diterima di 500.000 merchant, termasuk juga 300.000 UMKM.