REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Performa AC Milan dalam 11 pertandingan awal musim Serie A Liga Italia 2019/2020 tak kunjung memuaskan. Tim berjuluk i Rossoneri bahkan tercecer di papan tengah klasemen.
Hasil tersebut membuat manajemen Milan melakukan pergantian pelatih Marco Giampaolo dengan Stefano Pioli pada pekan pekan ketujuh selepas pertandingan melawan Genoa. Penunjukan Pioli sempat menimbulkan aksi protes dari para pendukung Milan. Tifosi menilai kapasitas eks pelatih Fiorentina tersebut tak jauh berbeda dengan Giampaolo.
Merujuk dari beberapa pertandingan Pioli sendiri memang belum berhasil mendongkrak permainan i Diavolo Rosso. Selama berada di San Siro juru taktik berusia 54 tahun baru menyumbangkan satu kemenangan, sekali imbang, dan dua kekalahan.
Kini Il Giornale disadur Football Italia, Rabu (6/11) mengklaim CEO Milan Ivan Gazidis sebelumnya sempat menginginkan mantan manajer Olympique Lyon dan Southampton Calude Puel untuk mengambil alih kursi kepelatihan dari tangan Giampaolo.
Namun sayang rencana itu tak berhasil lantaran direktur klub Paolo Maldini dan Zvonimir Boban mengharapkan pelatih yang berpengalaman dengan kompetisi Italia. Praktis, permasalahan Milan tidak hanya terjadi di atas lapangan, dari segi teknis. Hubungan yang kurang baik juga terlihat di posisi manajemen klub. Ketiganya, baik Gazidis, Boban, dan Maldini kerap memiliki rencana berbeda.
Selain kasus Claude Puel dan Pioli. Sebelumnya ketiga orang tersebut terlibat dalam visi dan misi klub. Mantan direktur Arsenal tersebut menegaskan apabila dirinya hanya ingin merekrut pemain muda untuk didatangkan ke Milan. Sedangkan Boban dan Maldini percaya bahwa skuat membutuhkan sosok pemain berpengalaman.
Hal itu juga yang mengapungkan rumor bahwa Gazidis telah menolak rencana dua legenda i Rossoneri untuk kembali mendatangkan Zlatan Ibrahimovic ke tim asal kota mode Italia musim dingin 2020 mendatang.