Kamis 07 Nov 2019 07:01 WIB

Pelindo III Klaim Kunjungan Kapal Pesiar Terus Meningkat

Peningkatan fasilitas pelabuhan diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Wisata kapal pesiar.
Foto: EPA
Wisata kapal pesiar.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Utama PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero), Doso Agung mengungkapkan, pihaknya terus melakukan serangkaian peningkatan fasilitas di pelabuhan yang dikelolanya. Peningkatan fasilitas tersebut merupakan upaya Pelindo III dalam mendukung program pemerintah yang berencana untuk mengembangkan 10 destinasi wisata baru.

Peningkatan fasilitas pelabuhan diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan mancanegara yang datang menggunakan kapal pesiar ke Indonesia. Sehingga target pemerintah yang mengharapkan kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019 bisa tercapai.

Doso mengungkapkan, setiap tahun jumlah kunjungan kapal pesiar ke pelabuhan yang dikelola perusahaannya terus meningkat. Pada 2017, terealisasi 131 unit kapal pesiar dengan 89,224 wisatawan. Kemudian di 2018 ada 139 unit kapal pesiat dengan membawa 126,119 wisatawan.

"Hingga akhir Oktober 2019 tercatat 119 unit dan 81,869 wisatawan," ujar Doso di Surabaya, Rabu (6/11).

Doso melanjutkan, salah satu pelabuhan yang dikembangkan untuk menarik kunjungan kapal pesiar yang mengangkut wisatawan mancanegara adalah Pelabuhan Gili Mas Lombok. Doso mengungkapkan, progress pembangunan terminal penumpang Gili Mas per 2 November 2019 mencapai 58 persen.

"Ditargetkan akan selesai pada Februari 2020. Sehingga dengan selesainya terminal penumpang, semua pelayanan untuk penumpang kapal pesiar bisa lebih lengkap terlayani. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pengembangan terminal peti kemas," ujar Doso.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement