REPUBLIKA.CO.ID, ATALANTA -- Atalanta akhirnya merain poin pertama mereka di Liga Championsm usai mengimbangi Manchester City 1-1 pada matchday keempat Grup D Liga Champions di Stadion San Siro, Milan, Kamis (7/11) dini hari WIB. Atalanta yang baru pertama kali tampil di Liga Champions tersebut kalah tiga kali beruntun dalam tiga laga perdana mereka.
Meskipun perkasa di Serie A, namun Atalanta terseok-seok untuk bisa bersaing di level Eropa. Bahkan, La Dea diprediksi jadi tim pertama yang tersingkir dari persaingan Grup D. Tapi dengan hasil imbang ini, peluang Atalanta lolos ke babak gugur masih terbuka walau tipis.
"Kami masih punya peluang di Liga Champions, tapi juga akan sangat senang bila lolos ke Liga Europa," kata pelatih Atalanta Gianpero Gasperini, dikutip dari Football Italia, Rabu (7/11).
Atalanta sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Raheem Sterling, sebelum Mario Palasic mencetak gol penyama kedudukan. Sayangnya, La Dea tak mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, setelah Claudio Bravo diganjar kartu merah pada menit 81.
Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini mengakui kalau pemainnya tidak memainkan bola lebih banyak saat injury time. Namun, ia memaklumi hal tersebut karena menang pemainnya minim pengalaman di Liga Champions. Belum lagi, City sengaja membuang waktu saat pergantian pemain dan menahan bola di dekat bendera pojok. The Citizens berusaha meminimalisasi tekanan ke gawang mereka yang dijaga kiper dadakan Kyle Walker.
Gasperini masih percaya kemampuan pasukannya untuk bersaing di level Eropa. Ia menilai performa Atalanta saat dikalahkan Shakhtar Donetsk juga tak jelek. Atalanta, kata dia, punya peluang menang meski akhirnya takluk 1-2 di San Siro yang menjadi kandang mereka di Liga Champions.
"Kami juga bisa menang malam ini. Jika kami bermain dengan konsistensi, kami bisa memenangkan banyak pertandingan pada level ini," kata dia.
Hasil ini membuat Atalatan masih menjadi juru kunci Grup C. Mereka harus menang dua kali lagi dan menanti hasil laga City kontra Shakhtar dan City vs Dinamo Zagreb untuk memastikan lolos ke-16 besar atau berlanjut ke Liga Europa sebagai tim peringkat tiga terbaik.