REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Surabaya melakukan revitalisasi di sekitar kawasan Kali Lamong, Kota Surabaya, Jawa Timur. Revitalisasi dilakukan guna mengantisipasi banjir yang sering terjadi di wilayah Surabaya Barat.
Kepala Bidang Pematusan, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, mengatakan beberapa kawasan yang rawan terjadi genangan saat musim hujan akibat luapan Sungai Kali Lamong di antaranya, wilayah Benowo, Raci, Sumberejo, dan Jurang Kuping.
"Untuk mengatasi genangan di Sumberejo menjelang musim hujan kali ini, Pemkot Surabaya akan membangun tiga unit pompa dengan kapasitas masing-masing 3 meter kubik. Sehingga total 9 meter kubik. Namun, tahun ini kita beli satu pompa dulu," kata Syamsul.
Namun, lanjut dia, karena Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginginkan ada penambahan kapasitasnya hingga 5 meter kubik sehingga pipa yang digunakan menyesuaikan dengan kapasitas tersebut.
Selain itu, Syamsul menyebut, langkah lain yang dilakukan untuk mengatasi genangan air di wilayah Surabaya Barat adalah dengan membangun bosem atau tempat penampungan air. Pembangunan bosem tersebut memanfaatkan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD). Luasan tanah yang digunakan untuk bosem sekitar 2,2 hektare.
"Kita juga buat tangggul Kali Lamong. Sebetulnya kita buat tanggul itu sudah tiga tahun lalu. Tapi, kemarin jebol karena terlalu tinggi akhirnya terjadi banjir di Tambakdono," katanya.
Syamsul mengatakan panjang tanggul yang dibuat rencananya 8,5 kilometer. Saat ini yang sudah dibuat panjangnya mencapai 2,5 kilometer, dengan ketinggian 3 meter. Namun, lanjut dia, sesuai arahan Wali Kota Risma, ketinggian tersebut akan ditambah 1 meter di sisi-sisinya, sehingga nantinya diperkirakan ketinggian mencapai 4 meter.
"Mudah-mudahan kuat. Di beberapa titik yang kemarin jebol dipasang bronjong, batu kali yang diikat dengan kawat. Mungkin sekitar 100 meter pakai bronjong. Di titik-titik yang jebol dipasangi semua," katanya.
Ia menambahkan, dengan tanggul sepanjang 2,5 kilometer, bisa dibuat pintu air. Dengan terpasangnya pintu air, diperkirakan kawasan Tambakdono bebas luberan air dari Kali Lamong.
"Dengan adanya pintu air, air tidak bisa masuk areal pemukiman warga. Air di areal warga karena tidak bisa keluar juga, karena ada pintunya maka kita pompa. Jadi, warganya insyaallah tidak tergenang," ujarnya.
Syamsul Hariadi mengatakan, pompa yang dibangun di area tanggul Kali Lamong melayani cathment area (Daerah tangkapan air), mulai dari Benowo, Sumberejo, Sumber Jaya dan kawasan yang ada di SMPN 14 Surabaya.
DPUBMP Surabaya menargetkan di tahun 2021, pembangunan tanggul, bosem dan pompa di sekitar Kali Lamong selesai. Dengan begitu, beberapa daerah rawan genangan yang ada di wilayah Surabaya Barat bisa teratasi.