REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Preside Cile Sebastian Pinera mengatakan, pemerintahannya tidak menyembunyikan apapun menyusul adanya tuduhan terhadap polisi negara yang membunuh, menyiksa, dan menyerang warga sipil selama demonstrasi.
Jaksa penuntut umum negara mengatakan, lima dari 20 kematian yang tercatat selama demonstrasi diduga keras berada di tangan pasukan keamanan. Bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi memang telah mengubah bagian dari ibu kota Santiago menjadi medan pertempuran selama beberapa malam terakhir.
"Kami benar-benar transparan tentang angka-angka itu sebab kami tidak menyembunyikan apapun," ujar Pinera dalam pidato yang dikutip laman Channel News Asia, Kamis (7/11).
Pada Rabu, pengunjuk rasa memperluas aksinya ke distrik-distirk perumahan kaya yang sejauh ini belum tersentuh oleh gelombang demo. Wilayah itu seperti pada pusat perbelanjaan besar negara yang menopang ekonomi negara.