REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, dia tidak akan mundur sebagai perdana menteri hingga menyelesaikan masalah yang dihadapi negara. Masalah itu termasuk kasus 1Malaysia Development Berhad (1MDB), menemukan dan mencoba tersangka penggelap uang 1MDB, Jho Low, dan membersihkan layanan publik dari korupsi.
Dalam wawancara dengan Financial Times yang dilansir The Star, Mahathir mengatakan tidak ada tanggal atau waktu aktual yang disebutkan baginya untuk mengundurkan diri.
"Waktu saya yang sebenarnya untuk berada di sana tergantung pada masalah yang kita hadapi. Saya punya pengalaman memecahkan masalah keuangan, jadi mereka ingin saya menyelesaikan masalah sebelum saya mundur," kata Mahathir.
"Saya menyebutkan pada saat ditunjuk (sebagai perdana menteri) bahwa saya tidak akan berkuasa secara permanen, itu berarti bahwa saya tidak akan menyelesaikan seluruh masa jabatan," katanya menambahkan.
Ketika ditanya apakah dia masih bertahan dengan desakan Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Datuk Seri Anwar Ibrahim akan menjadi orang yang menggantikannya, Mahathir pun mengatakan ‘iya’ tanpa ragu-ragu dan menunjukkan bahwa dia telah berjanji akan hal ini.
Mahathir menjelaskan soal teori konspirasi yang tidak dia lakukan, khususnya meninggalkan jabatan perdana menteri. Dia menjelaskan bahwa dirinya juga harus berhati-hati dalam menunjuk seorang pengganti karena kesalahan sebelumnya.
"Saya telah membuat banyak kesalahan dalam menunjuk pengganti saya, jadi saya tidak ingin membuat kesalahan lain kali ini," katanya.
Mahathir menilai dirinya saat ini mungkin dianggap satu-satunya orang yang cocok dengan tantangan memimpin Malaysia. "Untuk saat ini, mungkin," kata dia.