Kamis 07 Nov 2019 14:16 WIB

Wapres: Cara Berpikir Radikal Hambat Indonesia Maju

Radikalisme dan intoleran terlihat dari perilaku, bukan cara berpakaian.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat bersilaturahmi dengan para kiai di Pondok Pesantren Darussalam, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/11).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat bersilaturahmi dengan para kiai di Pondok Pesantren Darussalam, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan cara berpikir dan berperilaku yang intoleran serta radikal harus dihilangkan untuk mencapai visi Indonesia Maju. Cara berpikir radikal bisa menghambat pencapaian tujuan itu.

“Hilangkan hambatan-hambatan termasuk perpecahan, radikalisme dan intoleransi. Itu kerikil-kerikil yang bisa menghambat tercapainya Indonesia Maju,” kata Wapres Ma’ruf dalam sambutannya saat meresmikan Rumah Sakit Syubbanul Wathon di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/11).

Baca Juga

Wapres Ma’ruf mengatakan radikalisme dan intoleransi tercermin dari cara berpikir dan berperilaku, bukan pada bagaimana cara orang berpakaian. “Sekarang lagi ramai soal intoleransi, soal celana cingkrang. Tapi sebenarnya, radikalisme dan intoleransi itu adalah cara berpikir yang harus dibetulkan, cara perilaku dan cara bertindak yang harus diubah,” tegasnya.

Oleh karena itu, untuk dapat mewujudkan cita-cita sebagai negara maju, masyarakat harus dapat mengubah pikiran, perilaku dan tindakan radikal dan intoleran.

Wapres mengibaratkan visi Indonesia Maju sebagai sebuah pesawat yang harus diterbangkan. Untuk itu, saat ini yang harus dilakukan Pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama adalah dengan mempersiapkan landasan untuk lepas landas.

“Supaya kita cepat melakukan take-off, maka harus dibuat landasan yang kuat. Kerikil dan becek itu harus dihilangkan. Kalau tidak kita bersihkan kerikil dan becek itu, maka kita tidak mungkin tinggal landas,” ujarnya

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement