REPUBLIKA.CO.ID, LEVERKUSEN -- Atletico Madrid membuang kesempatan emas untuk segera memastikan satu tempat di babak 16 besar Liga Champions. Menghadapi juru kunci Grup D, Bayer Leverkusen, Atletico Madrid justru harus menelan pil pahit berupa kekalahan 1-2 pada laga keempat babak penyisihan Grup D Liga Champions tersebut.
Melawat ke markas Leverkusen di Stadion Bay Arena, Atletico tertinggal dua gol lewat gol bunuh diri Thomas Partey dan torehan Kevin Volland. Los Rojiblancos bahkan baru bisa membalas saat laga telah memasuki masa injury time babak kedua lewat torehan gol Alvaro Morata.
Gol Atletico itu baru datang setelah Leverkusen bermain dengan 10 pemain lantaran kartu merah yang diterima Nadime Amiri pada menit ke-84. Tidak hanya mengubur mimpi untuk bisa langsung melangkah ke babak 16 besar, kekalahan dari Leverkusen ini sekaligus mengakhiri rentetan tidak pernah kalah El Atleti dalam 11 laga terakhir di semua ajang.
Tidak hanya itu, Atletico juga tercatat tidak pernah menang dalam tiga laga terakhir di semua ajang. Tumpulnya lini depan disebut-sebut sebagai faktor utama kegagalan Los Rojiblancos merasakan kembali manisnya kemenangan. Salah satu yang paling disorot dalam kinerja lini serang Atletico Madrid adalah performa Diego Costa.
Tampil menit pertama di laga kontra Leverkusen, mantan penyerang Chelsea itu gagal mencetak gol, hingga akhirnya harus diganti pada menit ke-61. Namun, pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, menegaskan, kekalahan dari Leverkusen ini bukan disebabkan oleh pemain, termasuk Costa.
Pelatih asal Argentina itu pun bertanggung jawab penuh atas kekalahan dari Leverkusen tersebut. ''Satu-satunya yang patut disalahkan dari kekalahan ini adalah saya. Karena, saya tidak bisa mendorong dan memotivasi pemain untuk mengawali laga dengan baik serta mencoba membalas saat sudah tertinggal,'' kata Simeone seperti dikutip Fox Sports Asia, Kamis (7/11).
Selain itu, Simeone menyatakan, bukanlah saat yang tepat untuk mencari alasan atau alibi atas kekalahan ini. Menurutnya, yang terpenting buat Atletico Madrid adalah memperbaiki performa dan bekerja lebih keras. ''Sekarang, kami harus bekerja lebih keras. Saat kata-kata terus diulang, kata-kata itu tidak akan memiliki arti lagi. Kami butuh aksi nyata, ketimbang kata-kata,'' tegas mantan gelandang bertahan Atletico Madrid tersebut.