REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina dan Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk membatalkan secara bertahap tarif yang dikenakan selama perang dagang, Kamis (7/11). Meski begitu, Kementerian Perdagangan Cina masih belum merinci kesepakatan itu akan dijadwalkan mulai kapan.
Kesepakatan perdagangan sementara AS-Cina ini secara luas diharapkan mencakup janji Washington membatalkan tarif yang akan diberlakukan atas impor China senilai sekitar 156 miliar dolar AS pada 15 Desember mendatang. Tarif itu direncanakan akan dikenakan pada barang seperti telepon seluler, komputer laptop, dan mainan.
Juru bicara Kementerian Perdagangan Gao Feng mengatakan, pembatalan tarif adalah syarat penting untuk perjanjian apa pun. Kedua negara harus secara bersamaan-sama membatalkan beberapa tarif barang untuk mencapai kesepakatan perdagangan "fase satu".
"Perang perdagangan dimulai dengan tarif, dan harus diakhiri dengan pembatalan tarif," kata Gao.
Proporsi tarif yang dibatalkan untuk kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan “tahap satu” harus sama. Namun, jumlah yang dibatalkan dapat dinegosiasikan.
"Dalam dua pekan terakhir, para negosiator utama dari kedua belah pihak telah melakukan diskusi yang serius dan konstruktif untuk menyelesaikan berbagai masalah inti dengan tepat," kata Gao.
AS dan Cina telah sepakat untuk membatalkan tarif tambahan dalam fase yang berbeda. Hal tersebut bisa terjadi karena kedua belah pihak membuat kemajuan dalam negosiasi mereka.
Sebelum pengumuman itu, seorang sumber mengatakan kepada Reuters, negosiator Cina menginginkan AS untuk menurunkan tarif 15 persen atas barang-barang Cina senilai 125 miliar dolar AS yang mulai berlaku pada 1 September. Mereka juga meminta keringanan dari tarif 25 persen sebelumnya atas 250 miliar dolar AS untuk barang impor, mulai dari mesin, semikonduktor, hingga furnitur.
Seseorang yang akrab dengan posisi negosiasi China mengatakan, pihaknya menekan Washington untuk menghapus semua tarif sesegera mungkin. Kesepakatan dapat ditandatangani bulan ini oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di lokasi yang belum ditentukan.
Pejabat dari Pemerintahan Trump menyatakan, lusinan tempat telah disarankan untuk pertemuan, yang semula dijadwalkan akan diadakan di sela-sela pertemuan puncak para pemimpin Asia-Pasifik di Cile pertengahan November yang batal. Satu lokasi yang mungkin adalah London, tempat para pemimpin dapat bertemu setelah pertemuan puncak NATO yang akan dihadiri Trump pada 3-4 Desember.