REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pemain Arsenal, Perry Groves menilai karir Granit Xhaka di Emirates Stadium segera berakhir. Groves mengatakan kemungkinan besar Xhaka akan meninggalkan Arsenal pada bursa transfer Januari mendatang, setelah terlibat gesekan dengan fans yang berbuntut pada pencopotan dirinya sebagai kapten the Gunners.
"Saya pikir waktunya di Arsenal sudah berakhir. Menurut saya mereka (Xhaka dan Arsenal) akan mencapai kesepakatan menghentikan kerja sama pada Januari," ucapnya seperti dikutip dari TalkSport.
Groves mengungkapkan, saat masih membela Arsenal, dirinya juga pernah mendapat cemooh dari fans. Ia pun bisa memahami jika Granit Xhaka merasa kecewa dengan sikap fans meriam London. Namun, menurutnya cara Xhaka membalas cemoohan itu salah.
"Pada tingkat pribadi dan tingkat manusia dia (Xhaka) mendapat perlakuan yang buruk. Itu benar-benar menyakitinya. Saya pernah dicemooh oleh fans Arsenal, dan itu rasanya seperti anda tidak diakui oleh keluarga anda." katanya.
"Tapi reaksinya salah. Xhaka seharusnya minta maaf, dan bilang aku bereaksi dengan cara yang salah. Jika dia tidak melakukan itu, maka sebaiknya dia pindah pada bulan Januari dan menemukan klub baru," ujarnya.
Groves menilai, sulit bagi Xhaka untuk mendapatkan kembali hati para pendukung the Gunners. Selain itu, mantan pemain yang telah membela Arsenal dalam 155 pertandingan tersebut juga menilai cara Unai Emery memilih kapten di the Gunners salah. Groves menilai, cara Emery justru menunjukan dirinya tidak bisa mengenal siapa pemain yang punya kapasitas memimpin di lapangan.
Seperti diketahui, Granit Xhaka mendapatkan sambutan tak ramah dari pendukung Arsenal, saat the Gunners ditahan imbang 2-2 dari Crystal Palace pada 27 Oktober lalu. Xhaka kemudian membalas dengan menunjukan gesture yang menantang para fans, dan membuang ban kapten yang dikenakannya.
Pascainsiden itu, pelatih Arsenal Unai Emery tak memainkan Xhaka. Tak sampai disitu, Xhaka juga dicopot dari jabatan sebagai kapten di Arsenal.