Kamis 07 Nov 2019 19:24 WIB

Brimob Polda Jatim Cegah Carok Massal di Pilkades Sumenep

Pasukan Brimob dikerahkan cegah carok massal di Pilkades Sumenep.

Pemilihan kepala desa/pilkades (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Pemilihan kepala desa/pilkades (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Polda Jawa Timur menggerahkan pasukan Brimob ke lokasi pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) yang berlangsung rusuh. Hal itu guna mencegah terjadinya carok massal antarpendukung calon kades.

"Hingga malam ini pasukan Brimob dari Polda Jatim yang diperbantukan mengamankan Pilkades masih bertahan di sana," kata Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, Kamis (7/11).

Baca Juga

Pelaksanaan Pilkades di Sumenep yang ricuh itu di Desa Juruan Laok, Kecamatan Batuputih. Kejadian ini menyebabkan sebagian fasilitas di tempat pemungutan suara rusak diamuk massa. Dalam kericuhan tersebut, massa merusak kotak suara, surat suara, hingga bilik suara.

Massa yang mengamuk ini kecewa karena bakal calon mereka tidak bisa bersaing pada pemilihan. Massa menilai, ada unsur kesengajaan dari pihak Pemkab Sumenep, sehingga mereka bertindak dengan cara merusak fasilitas di area Pilkades agar pesta demokrasi di tingkat desa itu gagal.

Aksi amuk massa pendukung salah seorang bakal calon kepala desa ini, otomatis membuat pelaksanaan pilkades terganggu bahkan nyaris terjadi carok massal dengan pendukung calon kades lainnya. "Atas dasar itulah maka kami menggerakkan personel dari Brimob Polda Jatim yang memang diperbantukan ke Sumenep untuk mengamankan pelaksanaan Pilkades kali ini," ujar AKP Widiarti.

Sementara itu, pada pelaksanaan Pilkades di Sumenep kali ini, sebanyak 2.900 personel polisi digerakkan mengamankan pesta demokrasi di tingkat desa itu. Mereka merupakan personel dari jajaran Polres Sumenep dan personel bantuan dari polres-polres lain di jajaran Polda Jatim.

Pelaksanaan Pilkades serentak kali ini untuk beberapa kecamatan di wilayah daratan, dan selanjutnya pada 14 November 2019 di beberapa desa di wilayah kepulauan. Total jumlah desa yang melaksanakan Pilkades serentak di Sumenep sebanyak 226 desa.

"Tahap pertama pada 7 November di 174 di daratan dan tahap kedua pada 14 November 2019 di 52 desa di kepulauan," ucap Widiarti.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement