Kamis 07 Nov 2019 22:10 WIB

Malaysia Belum Putuskan Deportasi Pemimpin Oposisi Kamboja

Keputusan Malaysia bukan karena permintaan dari negara lain.

Pendiri partai oposisi Kamboja yang hidup di pengasingan, Sam Rainsy
Foto: AP Photo/Virginia Mayo
Pendiri partai oposisi Kamboja yang hidup di pengasingan, Sam Rainsy

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah menegaskan belum memutuskan permintaan dari Kamboja untuk mendeportasi pemimpin oposisi yang juga Wakil Presiden Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), Mu Sochua.

Saifuddin kepada wartawan di lobi Parlemen mengatakan Malaysia telah menerima permintaan dari Kamboja untuk mengembalikan mereka dan telah menjawabnya. "Tapi kami membuat keputusan sendiri. Saya pikir Imigrasi ingin mewawancarainya dan mungkin ingin tahu niatnya untuk datang. Tapi sejauh menyangkut Wisma Putra (Kemenlu), kami tidak dalam posisi mendeportasi orang dan kami juga tidak suka melakukan itu," katanya, Kamis (7/11).

Baca Juga

Dia mengatakan membuat keputusan sendiri bukan karena permintaan atau gangguan apa pun dari negara luar. Dia mengatakan Imigrasi hanya melindungi kepentingan Malaysia dan ia tidak akan ikut campur dalam hal-hal yang terkait dengan negara lain tetapi tetap mengikuti mereka.

Dia juga membantah pemerintah Malaysia berada di bawah tekanan dari Kamboja untuk menangkap siapa pun yang dianggap menentang Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. Sebelumnya, kantor Imigrasi Kuala Lumpur International Airport (KLIA) diberitakan telah menahan Mu Sochua, Rabu malam (6/11). Penahanan tersebut dilakukan sebelum rencana pengembalian para pemimpin CNRP yang diasingkan, termasuk Mu Sochua dan pendiri CNRP Sam Rainsy ke Kamboja.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement