Jumat 08 Nov 2019 09:18 WIB

Ekonomi Indonesia Berpotensi Melambat Tahun Depan

Sejumlah sektor yang berkontribusi besar pada ekonomi Indonesia mengalami kontraksi

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi Indoensia. Pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi Indoensia. Pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lead Adviser Prospera Anton Hermanto Gunawan menilai, ekonomi Indonesia memiliki kecenderungan tumbuh sedikit melambat atau setidaknya flat pada 2020. Penyebabnya, ekonomi global yang menunjukkan kecenderungan sama. Pertumbuhan investasi menjadi kunci utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan.

Belanja pemerintah yang selama ini didorong sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi agak tertahan. Anton mengatakan, kondisi tersebut tercermin dalam belanja barang dan bantuan sosial yang melambat hingga kuartal ketiga.

Baca Juga

"Nah, indikator apa lagi yang dapat mendorong agar dari sisi kegiatan ekonomi meningkat?," ujarnya ketika ditemui usai Workshop Peningkatan Wawasan Statistik kepada Media di Jakarta, Kamis (7/11).

Anton menyebutkan, beberapa sektor utama yang biasanya memberikan kontribusi besar pada Produk Domestik Bruto (PDB) pun mengalami kontraksi. Sebut saja industri pengolahan, di mana sejumlah sektor mengalami perlambatan kecuali makanan dan minuman. Itupun karena adanya peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO).