REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengatakan bahwa persoalan tentang adanya "desa siluman" bisa menjadi titik balik dilakukannya evaluasi dan perbaikan data mengenai desa oleh pemerintah di semua tingkatan. "Ini kasusnya sudah lama, sekarang semuanya harus evaluasi. Pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota harus memastikan kebenaran data tentang jumlah desa termasuk pemekarannya," katanya di Semarang, Jumat (8/11).
Ganjar mengusulkan agar Kementerian Desa dan Kementerian Dalam Negeri dengan dibantu gubernur, bupati/wali kota hingga camat di seluruh Inronesia untuk memperbarui data mengenai desa. "Harus dilakukan sekarang agar lima tahun pemerintahan Presiden Jokowi ke depan, pemanfaatan dana desa ini bisa clear dan sesuai target untuk penurunan kemiskinan, kemakmuran masyarakat, menjaga lingkungan, isu anak dan perempuan, serta target-target lainnya," jelasnya.
Menanggapi adanya temuan empat 'desa siluman' di Sulawesi Utara oleh Kemendagri, Ganjar meminta agar hal itu segera ditindaklanjuti sampai tuntas. Menurut Ganjar, jika selama ini ada transfer dana desa ke 'desa siluman' dan telah terpakai, maka dapat dipastikan ada pihak-pihak yang menyalahgunakan dana tersebut. "Itu tidak terlalu sulit, apalagi cuma empat. Dipanggil saja bupatinya, maka selesai," katanya.
Sementara itu, terkait dengan dana desa di Jawa Tengah, Ganjar menegaskan bahwa penyaluran dana desa sangat baik dan dilakukan secara langsung dari pemerintah pusat ke desa.
"Yang menjadi perhatian kami adalah membantu desa mengelola dana desa dengan baik dan sampai saat ini, semua berjalan dengan baik, dari segi pengelolaannya, peruntukannya serta manajamen lain," ujarnya.
Bahkan dari dana desa yang diberikan, lanjut Ganjar saat ini sudah dirasakan manfaatnya, dimana banyak sekali desa-desa di Jateng yang menjadi lebih maju dengan berbagai inovasi yang dilakukan.
"Sudah kelihatan sekali manfaatnya, banyak desa yang berkembang luar biasa. Sekarang di desa-desa itu muncul berbagai inovasi, baik bidang teknologi, pertanian dan lainnya. Yang menyenangkan, desa wisata tumbuh pesat di Jateng yang membuat banyak wisatawan datang," jelasnya.