REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Lama musim kemarau tahun ini mengakibatkan kekeringan masih terus melanda Kabupaten Gunungkidul. Walau sudah masuk November intensitas hujan masih sangat rendah.
Kondisi itu membuat masih banyak masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Salah satunya dialami Dusun Keringan Lor, Desa Bulurejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul.
Mereka sudah mengalami kesulitan air bersih sejak berbulan-bulan lalu. Bahkan, sumur dangkal yang digunakan masyarakat sampai kering total lantaran kekeringan yang terjadi.
"Ada disini satu sumur bor, cuma airnya sering mampet karena dipakai satu dusun, jadi airnya tidak cukup," kata salah seorang warga Dusun Keringan Lor, Suroto, Kamis (7/11) lalu.
Untuk itu, Global Wakaf dan ACT melalui program Sumur Wakaf tengah membangun sumur bor di Dusun Keringan Lor. Harapannya, dapat membantu masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
Pembangunan sumur bor telah dimulai sejak awal pekan ini, dengan target kedalaman 80 meter dan akan dimanfaatkan sebanyak 364 jiwa. Selain itu, dibangun MCK dan tempat wudhu di Mushala At Taqwa.
Tujuannya, agar nantinya sumur wakaf tidak hanya menyediakan akses untuk air bersih. Tapi, sekaligus memfasilitasi masyarakat untuk sanitasi, serta kebutuhan air untuk keperluan ibadah.
Penanggung Jawab Program Sumur Wakaf, Kharis Pradana berharap, sumur wakaf, MKC dan tempat wudhu dapat dimanfaatkan masyarakat Dusun Keringan Lor. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat.
"Global Wakaf dan ACT akan terus membangun sumur wakaf di berbagai daerah rawan kekeringan, kita turut berterima kasih kepada alumni PCPB 3 BI selaku pewakif, semoga keberkahan dan kebermanfaatan akan terus mengalir," ujar Kharis.