REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa menggandeng Unit Usaha Syariah PT Bank Danamon Indonesia Tbk dalam kolaborasi layanan haji. Keduanya menandatangani nota kesepahaman terkait pendaftaran haji bagi anggota koperasi.
Kerja sama Bank Danamon dan Kospin Jasa menjadi satu inisiatif penting bagi kedua belah pihak di mana Kospin Jasa akan membukakan peluang akses pada anggota koperasi di seluruh Indonesia. Di sisi lain, Bank Danamon menjadi salah satu mitra penyedia solusi keuangan syariah yang terintegrasi untuk membantu para anggota Kospin Jasa.
Syariah Business Head Bank Danamon Budhi Hernandi mengatakan kerja sama dengan Kospin Jasa merupakan bagian dari upaya Danamon Syariah untuk terus meningkatkan layanan pendaftaran haji bagi masyarakat. Pada 2018, Danamon Syariah ditetapkan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai Bank Penerima Setoran–Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji atau BPS-BPIH.
Bank Danamon dapat melayani pendaftaran dan pelunasan haji bekerja sama dengan Kementerian Agama dan BPKH. Tabungan Haji Danamon Syariah sudah terhubung secara online dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) milik Kementerian Agama Republik Indonesia.
Hal ini memberikan kepastian bagi calon jamaah haji dalam mendapatkan nomor porsi. Kospin Jasa merupakan salah salah satu koperasi terbesar di Indonesia dengan aset mencapai diatas Rp 8 triliun.
Kolaborasi dengan Kospin Jasa merupakan langkah yang diambil Bank Danamon untuk terus mendorong tren positif Tabungan Haji Bank Danamon yang per Oktober 2019 mencatatkan lebih dari 5.000 rekening. Jumlah tersebut terdiri dari Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) dan Tabungan Rencana Haji (TRH).
"Pertumbuhannya mencapai 300 persen sejak pertama kali diluncurkan pada Agustus lalu," kata dia melalui siaran pers.
Pendaftaran Haji melalui pembiayaan Kospin cukup besar mencapai 1.000 orang per bulan. Inisiatif kerja sama ini juga turut mendukung gerakan inklusi keuangan yang ditetapkan pemerintah guna memberikan akses layanan perbankan bagi masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika