Jumat 08 Nov 2019 21:17 WIB

Gedung SD yang Ambruk di Pasuruan Diduga Dikorupsi

Polisi menemukan indikasi material tidak sesuai ketentuan kontruksi.

Anggota tim labfor Polda Jatim melakukan olah TKP kelas yang ambruk di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/11/2019).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Anggota tim labfor Polda Jatim melakukan olah TKP kelas yang ambruk di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Daerah Jawa Timur menyebut insiden atap kelas SDN Gentong, Kota Pasuruan, yang ambruk hingga menelan korban jiwa dikarenakan faktor kelalaian konstruksi bangunan gedung sekolah tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Jumat, mengatakan faktor tersebut didapat setelah tim laboratorium forensik menyelesaikan gelar perkara.

Baca Juga

"Ada dua kasus yang ditemukan tim forensik dalam kasus tersebut. Pertama, soal kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dan luka-luka dan kasus tindak pidana korupsi," ujarnya kepada wartawan.

Dugaan korupsi, kata dia, karena ditemukan banyak hal yang tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada. Seperti adanya indikasi material yang tidak sesuai spesifikasi. Selain itu, ada konstruksi yang tidak dilakukan oleh pihak pelaksana proyek.

Barung menyatakan polisi telah mengantongi nama yang bertanggung jawab atas insiden tersebut. Dalam waktu dekat hasil penyelidikan itu akan disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.

"Kapolda Jatim konsen terhadap kasus ambruknya sekolah itu, dan dalam waktu dekat Bapak Kapolda akan menyampaikan siapa-siapa saja yang terlibat menjadi tersangka," ucapnya.

Kendati demikian, ia belum bisa menyampaikan siapa saja yang akan ditetapkan sebagai tersangka. Sebab hingga saat ini tim penyidik masih terus melakukan pendalaman. "Tim masih terus melengkapi barang bukti, nanti Pak Kapolda langsung yang akan mengumumkan," kata perwira menengah tersebut.

SDN Gentong di wilayah Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan ambruk pada Selasa (5/11) pukul 08.30 WIB. Insiden itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia, yaitu satu siswa dan seorang guru. Selain itu belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan material atap kelas.

Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan, terdiri dari empat kelas yakni kelas 2-A dan 2-B, serta kelas 5-A dan 5-B.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement