Jumat 15 Nov 2019 06:02 WIB

Komunitas Hococo Giat Ajak Warga Manfaatkan Sabut Kelapa

Limbah sabut kelapa bisa diubah menjadi barang-barang kreatif dan bernilai jual.

Perajin menyelesaikan pembuatan pot tanaman anggrek berbahan baku sabut kelapa di Desa Jeruk, Kediri, Jawa Timur, Senin (16/9/2019).
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Perajin menyelesaikan pembuatan pot tanaman anggrek berbahan baku sabut kelapa di Desa Jeruk, Kediri, Jawa Timur, Senin (16/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas sosial House of Coconut Craft (Hococo) memberdayakan masyarakat di Desa Kalirejo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Pemberdayaan dilakukan dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa menjadi barang-barang kreatif bernilai jual.

"Jadi pada dasarnya kami itu komunitas sosial yang ingin memberdayakan masyarakat di Kulon Progo," kata cofounder HOCOCO Community Fikri Muhammad di sela acara InnovAction: Help The Society with Your Creativity.

Baca Juga

Ia mengatakan komunitas tersebut terbentuk pada 2017 dengan motivasi untuk memberdayakan masyarakat dan memanfaatkan potensi limbah sabut kelapa. Sabut kelapa itu agar tidak terbuang sia-sia dan mengganggu lingkungan sekitar.

"Jadi mereka itu di daerah penghasil kelapa terbesar kedua di Kulon Progo, tetapi warga di sana itu masih menganggap limbah sabut kelapa tidak berguna sehingga dibuang dan mengganggu lingkungan sekitar," katanya.

Atas keprihatinan terhadap tingkat kemiskinan di desa itu dan melimpahnya potensi yang dapat dimanfaatkan, komunitas Hococo yang berisi sekitar 12 anggota mencoba mengajak masyarakat, terutama ibu-ibu, untuk melakukan aktivitas yang lebih produktif. Limbah sabut kelapa nisa menjadi hasil kerajinan tangan seperti boneka, gantungan kunci dan media tanam berbentuk boneka.

Selama proses produksi, Fikri mengatakan limbah sabut kelapa terlebih dahulu direndam sekitar mininal satu jam untuk menghilangkan zat tanin pada sabut. Setelah direndam, sabut kelapa dihancurkan untuk memisahkan sabut dan serbuk kelapanya. "Jadi kita pisah yang panjang-panjang (serabut) sama serbuknya," katanya.

Serabut kelapa diolah menjadi kerajinan tangan seperti boneka, sementara serbuknya dibentuk menjadi gantungan kunci dan media tanam yang juga berbentuk boneka.

Melalui upaya pemanfaatan limbah tersebut, Hococo sudah berhasil memberdayakan dan meningkatkan perekonomian belasan KK di desa tersebut. Dan akan terus mengajak lebih banyak lagi warga di sana untuk meningkatkan kemampuan sembari menjaga kebersihan lingkungan sekitar dari limbah kelapa.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement