Sabtu 09 Nov 2019 08:28 WIB

Gunung Merapi Keluarkan Letusan Awan Panas 1.500 Meter

Sleman tidak terdampak hujan abu akibat letusan awan panas Gunung Merapi.

Red: Nur Aini
Asap sulfatara keluar dari puncak Gunung Merapi di Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (31/10/2019).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Asap sulfatara keluar dari puncak Gunung Merapi di Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (31/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 9 November 2019 pukul 06.21 WIB mengeluarkan awan panas letusan dengan kolom letusan terpantau 1.500 meter dari puncak.

"Awan panas letusan tercatat di seismogram dengan amplitudo max 65 mm dan durasi ± 160 detik. Kolom letusan setinggi 1.500 meter dari puncak condong ke Barat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Sabtu (9/11).

Baca Juga

Menurut dia, akibat awan panas letusan tersebut tidak menimbulkan hujan abu di wilayah Kabupaten Sleman.

"Arah angin ke Barat, tidak ada hujan abu di wilayah Kabupaten Sleman," ujarnya.

Ia mengemukakan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sleman langsung melakukan pantauan hujan abu di wilayah Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, dan Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan tidak terjadi hujan abu vulkanis.

"Begitu juga di kawasan Kaliurang dan Turgo di Kecamatan Pakem dan Desa Tunggularum di Kecamatan Turi semua masih aman terkendali," katanya.

Makwan mengatakan, status Gunung Merapi saat ini masih waspada, sejak 21 Mei 2018.

"Rekomendasi jarak aman untuk aktivitas warga tetap tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi," ujarnya.

Ia menyebutkan, masyarakat juga dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui aplikasi "Lapor Bencana Sleman" yang dapat diunduh di Google Play.

"Di aplikasi tersebut juga dapat diketahui jarak aman pengguna aplikasi dengan Gunung Merapi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement