Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Sekelompok orang yang terdiri dari aktivis, pengacara, akademisi, dan jurnalis memberikan surat terbuka kepada pemerintah India yang menuntut penjelasan hubungan antara pemerintah India dan NSO.
Surat tersebut diarahkan kepada Perdana Menteri India saat ini, Narendra Modi. Ke-19 orang tersebut menuntut penjelasan apakah terbobolnya WhatsApp mereka merupakan upaya pemerintah dalam melakukan pengawasan terhadap mereka.
Baca Juga: Ehem... Ada yang Baru Nih dari WhatsApp
"Ini merupakan masalah penting. Apakah uang pajak rakyat India digunakan untuk menyediakan jasa pengawasan siber semacam ini?" ujar mereka dalam suratnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/11/2019).
NSO sendiri dituduh melakukan peretasan ponsel milik orang-orang penting di lintas benua. Sebanyak 1.400 akun WhatsApp sudah diretas melalui Pegasus, salah satu produk NSO. Dari 1.400 yang diretas oleh NSO, 121 di antaranya ada di India.
Kelompok yang terdiri dari lintas golongan tersebut juga menyebut bahwa peretasan tersebut tidak hanya membahayakan mereka, tapi juga mengganggu keamanan keluarga, teman, dan klien mereka.
"Kami mencari jawaban kepada pemerintah. Apakah mereka atau kementerian yang ada membuat kesepakatan dengan NSO untuk mendistribusikan Pegasus di India?" ujar kelompok tersebut.
Pegasus sendiri merupakan produk buatan NSO. Fungsinya adalah memanfaatkan celah yang ada di dalam fitur video call milik WhatsApp untuk mendapatkan akses penuh dari ponsel.