REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Semen Indonesia Tbk mengakui, kondisi pasar semen dalam negeri saat ini tidak terlalu menggembirakan. Dimana secara total, market mengalami penurunan dua persen dibanding tahun lalu. Hal tersebut berdampak pada penjualan perseroan yang ikut merosot sampai 4,9 persen hingga September 2019.
Namun demikian, Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk Sigit Wahono meyakini, pada kuartal IV/ 2019, pasar semen dalam negeri akan membaik. Apalagi, saat ini struktur pemerintahan, termasuk susunan kabinet telah terbentuk. Sehingga proyek-proyek pemerintah akan kembali berjalan.
"Kita tetap optimistis di kuartal IV/2019 ini pasar semen dalam negeri akan membaik. Menterinya kan sudah mulai, janji 100 harinya sudah ke luar," ujar Sigit, Sabtu (9/11).
Menurut Sigit, salah satu faktor yang memengaruhi penurunan pasar semen dalam negeri pada 2019 yaitu adanya agenda pemilu. Dimana pada semester satu, pelaksana proyek, baik itu pemerintah maupun swasta masih menunggu dan melihat perkembangan pesta politik tersebut. Pelaku bisnis pun masih menunggu kebijakan-kebijakan apa yang dikeluarkan pada pemerintahan yang baru.
Sigit kembali menegaskan, perusahaannya meyakini, di akhir tahun 2019, pasar semen nasional akan membaik. Setidaknya kalau memang penjualan secara nasional turun kita tetap mempertahankan market share. Jadi 53 persen ini harapannya kita jaga," ujar Sigit.