REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Peran dai dalam pembinaan mualaf sangat penting. Dai memiliki kemampuan untuk menangkap apa yang dibutuhkan mualaf.
“Dai memiliki tugas bagaimana menyampaikan Islam dengan baik. Dia wajib tahu apa yang kurang dan dibutuhkan mualaf,” ungkap Anggota Komisioner Baznas, Prof KH Ahmad Satori Ismail, belum lama ini.
Dengan perannya itu, kata Ketua Umum Ikadi ini, mualaf tidak akan merasa terasing. Mualaf merasa menyatu dengan Islam. “Dari pengetahuan keislaman, amaliyah, ekonominya, dan lainnya,” kata dia.
Tugas dai juga, kata dia, menampilkan wajah Islam yang indah. Seperti halnya, sosok Rasulullah SAW. Bagaimana beliau memperlihatkan teladannya. Karenanya dai juga harus mampu menjangkau seluruh lini dakwah, seperti sosial media.
Namun, para dai ini memiliki tantangan yang tak mudah. Utamanya dari unsur dai sendiri. Seperti kesiapan waktu dan ilmu. Kadang para dai juga harus berhadapan dengan kebutuhannya sendiri meski dapat dipastikan para dai bekerja dengan ikhlas.
“Seorang dai wajib menjadi seorang yang ikhlas,”kata dia.