REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Pengelola Wakaf (BPW) Ar Risalah menghadiri undangan audiensi Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Kegiatan yang bertemakan "Pengembangan Wakaf Uang Dalam Rangka Pendalaman Pasar Keuangan Syariah" ini digelar di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (Unand), Padang, Selasa (29/10).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Dekan FE Unand, Dr Harif Amali Rivai SE, MSi, beberapa orang dosen FE Unand dan sejumlah perwakilan nazhir lainnya di Sumatera Barat.
Saat diskusi berlangsung, Ketua BPW Ar Risalah H Mulyadi Muslim Lc, MA menyampaikan, sinergitas para nazhir wakaf perlu ditingkatkan. “Sebab, hal ini sangat berpengaruh kepada literasi wakaf di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, pemerintah juga mesti mendukung penuh perwakafan yang ada di Indonesia,” kata Mulyadi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (9/11).
Lebih lanjut Mulyadi Muslim mejelaskan, Badan Wakaf Indonesia (BWI) sudah bergerak ”Tinggal lagi dukungan penuh dari semua pihak kepada lembaga tersebut, agar BWI bisa bergerak lebih maksimal,” ujarnya.
Kemudian, ia juga menyarankan kepada pemerintah melalui Kementerian Keuangan pada diskusi tersebut. “Perlu dibuatkan khusus kementerian wakaf yang akan mengurus perwakafan di Indonesia. Sehingga, regulasi dari wakaf di Indonesia menjadi definitif dan edukasi menjadi lebih optimal kepada masyarakat,” papar Mulyadi Muslim.