Senin 11 Nov 2019 02:19 WIB

Bertahan 35 Tahun di Indonesia, Ini Strategi Pizza Hut

Pizza Hut telah berbisnis di Indonesia selama 35 tahun.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Pizza Hut membuka outlet ke 500 di Pizza Hut Golden City, Bekasi Utara, Kamis (7/11).
Foto: Republika/Desy Susilawati
Pizza Hut membuka outlet ke 500 di Pizza Hut Golden City, Bekasi Utara, Kamis (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika satu per satu waralaba pizza rontok, Pizza Hut Indonesia mampu bertahan di Indonesia selama 35 tahun. Restoran asal Amerika ini bahkan telah memiliki 500 outlet hingga bulan ini.

Apa sebenarnya rahasia kesuksesan Pizza Hut Indonesia untuk mampu bertahan selama itu? Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk, Jeo Sasanto, menjelaskan bahwa salah satu kiat sukses perusahaan yang dipimpinnya adalah berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

Baca Juga

Contohnya, pelanggan kini menginginkan produk yang unik dan Instagramable. Pizza Hut pun berusaha menghadirkannya, seperti dengan memperkenalkan cheesebomb pizza.

"Dari sisi produk dan interior disesuaikan dengan tren masa kini yang disukai pelanggan," ujar Jeo.

photo
Bersamaan dengan pembukaan outlet ke-500 di Golden City, Bekasi Utara, Jawa Barat, Pizza Hut Indonesia meluncurkan inovasi pizza terbarunya, yaitu cheesebomb pizza.

Selain itu, demi memuaskan pelanggan, Pizza Hut Indonesia juga sering memberikan berbagai promosi. Ada promo sementara, seperti promo hanya tiga hari, dan ada pula promo yang bisa dinikmati setiap hari.

"Misalnya Sensasi Delight Rp 35 ribu, untuk take away ada double box dan triple box, bahkan untuk anak-anak kecil ada program Pizza Maker Junior dengan harga Rp 42 ribu," ujarnya.

Lantas, untuk anak-anak juga ada promo kiddy meal dan mereka juga bisa mendapatkan balon. Jeo mengatakan, pihaknya mencoba berbagai hal untuk memuaskan pelanggan.

Rahasia lainnya, menurut Jeo, Pizza Hut Indonesia yang telah memiliki 500 outlet juga memberikan harga terjangkau. Di samping itu, mereka juga selalu mengeluarkan inovasi yang baru setiap tahunnya, baik segi produk maupun interior setiap tahun.

"Kita dari tahun ke tahun ada sesuatu yang baru, pelayanan, produk, dan interior. Itu yang membuat kami tetap bertahan. Jadi untuk tetap bertahan selalu berinovasi dan mendengarkan pelanggan," ungkapnya.

Sektor industri makanan dan minuman terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan memiliki potensi yang sangat besar. Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian hingga triwulan I 2019, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri makanan dan minuman mencapai tujuh persen dan telah berkontribusi terhadap PDB sebesar 36 persen.

Hingga akhir tahun 2019 diprediksi industri makanan dan minuman masih dapat berkembang hingga sembilan persen. Tigginya pertumbuhan PDB dari industri makanan dan minuman di Indonesia, menurut Jeo, memberikan peluang bagi PT Sarimelati Kencana Tbk untuk terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia dan mengukuhkan posisi sebagai pemegang waralaba pizza nomor 1 di Indonesia.

Presiden Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk Steven Christopher Lee menjelaskan per akhir Oktober 2019 mereka telah mempublikasikan laporan keuangan untuk periode September 2019. Pada periode tersebut, mereka mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 2,9 triliun atau naik 14,2 persen dari penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya.

"Tumbuhnya penjualan kami juga diikuti dengan tumbuhnya laba bersih menjadi Rp 149 miliar atau setara dengan pertumbuhan sebesar 47 persen dibanding tahun lalu," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement