Ahad 10 Nov 2019 16:08 WIB

Lajur Sepeda di CFD akan Dikhususkan di Sebelah Kanan

Pekan depan lajur sepeda akan diterapkan secara permanen.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengguna sepeda melintasi jalur sepeda Jl Imam Bonjol, Jakarta Selatan.
Foto: Putra M Akbar
Pengguna sepeda melintasi jalur sepeda Jl Imam Bonjol, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Khusus lajur sepeda saat Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan akan diarahkan di lajur kanan untuk di jalan Sudirman dan jalan MH. Thamrin. Hal ini agar pesepeda tidak mengganggu saat masyarakat sedang menikmati CFD dengan berjalan kaki.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pelaksanaan lajur sepeda khusus CFD di jalur kanan ini sudah dimulai sejak Hari Bebas Kendaraan pekan lalu, berbarengan dengan penertiban pedagang di area trotoar CFD digelar.

Baca Juga

"Jadi selama HBKB (Hari Bebas Kendaraan Bermotor) atau CFD lajur paling kanan di kedua arah itu akan digunakan khusus untuk pesepeda," kata Syafrin kepada wartawan, Ahad (10/11).

Itu berlaku hanya saat digelarnya hari bebas kendaraan bermotor atau CFD, tetapi di hari biasa Senin sampai Sabtu, lajur sepeda akan tetap berlaku di paling kiri. Begitu CFD kembali digelar pada Ahadnya, lajur sepeda kembali berlaku di lajur kanan.

Selain itu, Syafrin juga mengungkapkan pada pekan depan 20 November, tiga lajur sepeda akan sudah diterapkan. Hal ini setelah pelaksanaan uji coba lajur sepeda baik fase pertama hingga ketiga yang berlangsung selama satu hingga dua bulan ini.

Kemudian saat Rabu, 20 November pekan depan lajur sepeda akan diterapkan secara permanen. Total lajur sepeda yang akan diterapkan secara permanen nanti 63 kilometer. Syafrin mengingatkan akan ada sanksi hukum bagi pihak yang menggunakan atau menghalangi lajur sepeda.

"Pengguna kendaraan bermotor yang melintas di lajur sepeda bakal dijerat dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," kata Syafrin.

Kemudian soal turunnya anggaran pembuatan lajur sepeda di Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2020 dariRp 73 miliar menjadi 63 miliar. Syafrin mengatakan salah satu komponen yang cukup mahal adalah cat pembuatan marka lajur yang harus impor.

"Cat untuk marka lajur sepeda itu kita impor. Kita belum ada yang produksi jalan negeri terkait coldplastic," sebutnya.

Pada 2020, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menargetkan pembuatan total 500 kilometer lajur sepeda, dari 63 kilomter yang saat ini sudah dibangun.

Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) mengatakan, anggaran jalur sepeda yang diajukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta merupakan bentuk perubahan prioritas. Menurut pengamatan ITDP, perubahan tersebut mengarah pada dorongan untuk membuat marak penggunaan transportasi nonpolusi.

"Dibandingkan dengan anggaran pembuatan infrastruktur kendaraan bermotor, seperti pelebaran jalan, pembangunan jalan layang, jalan tol, (anggaran jalur sepeda) masih jauh itu," kata Senior Communications and Partnership Manager ITDP Fani Rachmita.

Fani lantas menyebut New York City, AS, sebagai salah satu kota yang pernah mengeluarkan dana besar untuk jalur sepeda. New York mengeluarkan dana sebesar 2,8 miliar dolar AS untuk membangun jalur sepeda sepanjang 600 kilometer di area Times Square.

Fani mengatakan, jalur sepeda terproteksi akan dibangun pada 2020. Dengan begitu, kondisinya tidak seperti jalur sepeda temporer yang saat ini dalam tahap uji coba. Selain itu, nantinya akan disediakan lampu khusus untuk pesepeda yang dikenal dengan istilah cyclist traffic signal.

"Proteksinya bermacam-macam, tergantung tipologi jalan. Ini yang sedang kami kerjakan pararel dengan evaluasi uji coba ini. Bukan hanya proteksi, marka dan rambu simpang juga jadi bagian rekomendasi desain kami," kata Fani.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement