REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Untuk membantu petani kopi di Purbalingga, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi berencana mengeluarkan Surat Edaran (SE) agar kopi yang tersedia di dapur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan kopi lokal yang diproduksi petani Purbalingga. Hal ini disampaikan Bupati saat membuka Festival Kopi Purbalingga di Halaman GOR Goentoer Darjono, Jumat (8/11).
''Ini kan saya lakukan agar kopi Purbalingga kembali bangkit dan berjaya. Melalui edaran ini, seluruh ASN harus minum kopi yang merupakan produksi petani Purbalingga,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, kopi Purbalingga memiliki banyak varian yang khas. Dengan kemasan yang semakin baik, dia yakin kopi asal Purbalingga akan semakin dikenal masyarakat.
Ketua Komunitas Ruang Kopi Purbalingga, Azhari Kimiawan, mengatakan festival kopi yang digelar kali ini, merupakan pertanda kebangkitan kembali kejayaan kopi di Purbalingga. ''Pada masa lalu, Purbalingga pernah menjadi penyumbang kopi terbesar di eks Karesidenan Banyumas. Namun lambat laun pesona kopi Purbaingga mengalami kemerosotan,'' jelasnya.
Selama 2-3 tahun terakhir, Azhari menyatakan, kopi Purbalingga kembali bangkit yang ditandai dengan munculnya pelaku kopi secara signifikan. ''Tahun 2016, hanya ada 6 kedai kopi di Kota Purbalingga. Namun saat ini sudah mencapai 42 kedai kopi,'' jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Bupati mendapat kesempatan mempraktikkan cara menyeduh kopi yang baik dan benar. Kopi yang diseduh bupati merupakan kopi jenis Robusta yang dihasilkan petani di Desa Cendana Kecamatan Kutasari.