Senin 11 Nov 2019 01:40 WIB

Dua Juta Warga Mengungsi Akibat Topan Bulbul

Enam orang tewas, serta bandara dan pelabuhan terpaksa ditutup sementara.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nora Azizah
Bencana angin topan (Ilustrasi)
Foto: Twitter
Bencana angin topan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KHULNA --- Enam orang tewas dan lebih dari dua juta warga harus tinggal di pengungsian pascatopan Bulbul yang disertai hujan lebat menerjang pantai India di Bangladesh. Topan dengan kecepatan angin hingga 120 kilometer per jam itu menghantam pantai India pada Sabtu malam (9/11). Bandara dan pelabuhan di India serta Bangladesh ditutup sementara.

Dilansir Al Arabiya pada Ahad (10/11), satu orang terbunuh di India pada Sabtu karena tertimpa pohon tumbang di Kolkata sementara di Odisha warga lainnya tewas karena keruntuhan dinding. Sementara, empat orang lainnya tewas akibat tertimpa pohon tumbang di Bangladesh.

Baca Juga

Pesisir Khulna Bangladesh menjadi distrik paling parah yang dilanda topan Bulbul. Pepohonan di wilayah itu bergoyang dan tumbang karena topan itu. Akibatnya pepohonan yang tumbang menghalangi jalan dan menghambat akses ke daerah itu. Bahkan beberapa wilayah yang rendah di distrik itu mengalami banjir.

Pihak berwenang mengatakan topan itu melemah saat bergerak ke daratan. Topan Bulbul juga menghantam pantai di Sundarbans, hutan bakau terbesar di dunia yang melintasi Bangladesh dan India, dan merupakan rumah bagi spesies yang terancam punah termasuk harimau Bengal dan lumba-lumba Irrawaddy.

Sementara aparat militer dikirim ke distrik-distrik pesisir. Kemudian puluhan ribu sukarelawan pergi dari rumah ke rumah dan menggunakan pengeras suara untuk mengimbau orang-orang mengungsi.

“Kami menghabiskan malam  dengan 400 orang. Saya khawatir ternak saya dan atap jerami rumah saya. Saya tidak bisa membawa mereka ke sini. Allah tahu apa yang terjadi di sana,” kata Ambia Begum, yang tiba di tempat penampungan di kota pelabuhan Mongla Sabtu malam bersama keluarganya.

Sekitar 1.500 wisatawan terdampar di pulau St Martin di sebelah tenggara Bangladesh setelah layanan kapal untuk membawa dibatalkan. Di India, sekitar 60.000 orang diungsikan dari rumah mereka, sementara penerbangan masuk dan keluar dari bandara Kolkata ditangguhkan selama 12 jam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement