Senin 11 Nov 2019 10:31 WIB

Puluhan Ribu Orang Padati Parade Kaisar Baru Jepang

Pawai dilakukan hampir lima kilometer melalui pusat Tokyo.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako melambaikan tangan kepada warga saat parade kekaisaran di Tokyo, Ahad (10/11).
Foto: AP Photo/Jae C. Hong
Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako melambaikan tangan kepada warga saat parade kekaisaran di Tokyo, Ahad (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Puluhan ribu penduduk Jepang mengibarkan bendera untuk menyambut kaisar baru Jepang Naruhito selama parade mobil terbuka yang sangat jarang terjadi. Parade dijadwalkan kembali setelah topan mematikan melanda beberapa wilayah Jepang.

Dilansir laman Guardian, beberapa orang yang hadir berkemah semalam untuk mendapatkan tempat utama di depan istana untuk mengikuti parade 30 menit yang menampilkan Kaisar Naruhito dan istrinya, Permaisuri Masako. Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara terakhir yang menandai kenaikan takhta bagi Naruhito setelah ayahnya, Akihito turun takhta. Akihito menjadi kaisar Jepang pertama dalam dua abad yang turun takhta.

Baca Juga

Naruhito dan Masako muncul dari istana beberapa saat sebelum pukul 15.00 waktu setempat, Ahad (10/11). Kaisar mengenakan pakaian formal Barat dan permaisuri mengenakan gaun panjang dan jaket krem. Dia mengenakan tiara yang diturunkan pendahulunya.

photo
Iring-iringan parade Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako di jalanan Tokyo, Ahad (10/11).

Penjagaan keamanan tinggi diberlakukan dengan antrean panjang terbentuk berjam-jam sebelum parade. Ribuan polisi juga dikerahkan untuk memeriksa tas bawaan dan mengantar penonton melalui detektor logam.

Pasukan keamanan berbaris sepanjang rute dalam dua baris. Mereka mengawasi dengan cermat para penonton ketika parade bergerak. Parade kaisar dan permaisuri diapit oleh polisi dengan sepeda motor.

Beberapa menit sebelum pawai dimulai, polisi di satu pos pemeriksaan memperingatkan masyarakat daerah itu penuh. "Kami berada di tingkat kepadatan Disneyland. Pemeriksaan keamanan tidak akan selesai pada waktunya bagi Anda untuk melihat pawai," kata seorang polisi dengan pengeras suara memperingatkan mereka yang masih dalam antrean.

Yoko Mori (64 tahun) mengantre dari pukul 10.00 untuk mengamankan tempat. Dia bepergian dari Saitama di luar Tokyo.

photo

"Kami datang ke sini karena ini adalah kesempatan sekali seumur hidup dan kami ingin merayakan acara ini. Tetapi sangat disesalkan kami hanya melihat mobil sekilas. Saya sangat berkonsentrasi untuk mengambil foto, saya hampir tidak melihat dengan mata kepala sendiri," katanya diapit oleh Chiyoe Ito (70)

Satu warga, Yoko Yokota (84) menangis bahagia karena bisa melihat kaisar dari dekat. "Saya sangat senang melihatnya," katanya.

Beberapa jam sebelum parade, Yukari Oshita mengatakan dia merasakan kedekatan dengan Naruhito, kaisar pertama yang lahir di Jepang pascaperang. "Kaisar itu beberapa tahun lebih muda dariku tetapi memiliki generasi yang sama, dan aku merasa terhubung dengannya. Permaisuri Masako adalah seseorang yang bisa menjadi panutan bagi wanita modern dengan pekerjaan penuh waktu," katanya.

Setelah lagu kebangsaan dinyanyikan, pasangan kerajaan itu menaiki sebuah mobil yang dibuat khusus. Mobil itu menampilkan logo kekaisaran krisan di samping dan bendera kerajaan di kap mobilnya.

photo
Kaisar Jepang dan Permaisuri Masako menyambut Presiden AS Donald Trump (tengah kanan) dan ibu negara Melania Trump (kiri) di Imperial Palace, Tokyo, Senin (27/5).

Pawai dilakukan hampir lima kilometer melalui pusat Tokyo. Pada awalnya pawai dijadwalkan pada 22 Oktober, tetapi pemerintah menunda menyusul bencana alam Topan Hagibis yang merenggut lebih dari 80 nyawa. Pasangan kerajaan itu begitu dielukan. Banyak orang berkumpul untuk berbaris di rute yang beberapa tidak dapat melewati pos pemeriksaan.

Satu warga, Shigeko Kawamura (68) berbaris di satu pos pemeriksaan sejak tengah hari tetapi tidak bisa mendekat.  "Saya sama sekali tidak bisa melihat pawai," katanya. Namun, dia merasa memiliki momen yang berkesan. 

"Saya datang ke sini untuk merayakan dan terutama melihat Masako, seorang wanita hebat," katanya.

Dididik di Harvard, Masako meninggalkan karier diplomatik yang menjanjikan untuk menikah dengan keluarga kerajaan. Dia berjuang menyesuaikan diri dengan kehidupan kerajaan yang tertutup.

Dia juga sempat dikucilkan dengan kelainan penyesuaian yang menyebabkan penurunan penampilan publiknya. Tapi dia tampil percaya diri selama acara menandai penobatan Naruhito.

Permaisuri memenangkan pujian atas penampilannya yang meyakinkan ketika presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi pemimpin asing pertama yang bertemu dengan kaisar baru. Dia memenangkan pujian, khususnya karena kemampuannya berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang lancar.

Naruhito secara resmi naik takhta tahun ini. Rangkaian upacara rumit dan terikat ritual bulan lalu memproklamirkan kenaikannya di hadapan para pejabat dari seluruh dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement