REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Otoritas Turki mulai memulangkan para milisi ISIS yang ditangkap ke negara asal masing-masing, Senin (11/11). Hal itu dilaporkan dari saluran berita negara bagian TRT Haber.
Pemulangan tersebut terjadi setelah menteri dalam negeri Turki Suleyman Soylu pekan lalu memperingatkan, bahwa Ankara akan melakukan pemulangan bahkan jika para tahanan itu dicabut kewarganegaraannya. Meski demikian, belum jelas informasi mengenai berapa jumlah anggota milisi ISIS yang akan dipulangkan.
Pada Jumat pekan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, bahwa ada 1.201 tahanan ISIS di penjara Turki. Sementara Turki telah menangkap 287 militan di Suriah.
Ketika berbicara kepada para wartawan pekan lalu, Soylu menegaskan Turki akan mengirim pulang para petempur ISIS yang ditahan ke negara-negara asal mereka meski kewarganegaraan mereka telah dicabut. "Kita akan mengirim mereka yang ada di tangan kita untuk kembali, tapi dunia sekarang sudah punya metode baru: mencabut kewarganegaraan mereka," kata Soylu.
Turki sebelumnya juga kerap memperingatkan akan mengirim pulang para anggota ISIS yang ditangkap Turki ke negara-negara tempat mereka berasal. Pada saat yang sama, Turki juga menyatakan keluhan atas sikap Eropa yang dianggapnya lambat bertindak dalam menangani masalah tersebut.