REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta menterinya untuk segera mengambil langkah untuk menekan defisit neraca perdagangan. Dalam rapat terbatas tingkat menteri di kantor presiden, Senin (11/11), Jokowi merumuskan ada dua prioritas kebijakan untuk memperkecil defisit.
Pertama adalah menekan angka impor BBM serta mengoptimalkan lifting migas nasional. Kedua adalah percepatan industri produk substistusi impor.
Jokowi menambahkan, BBM saat ini masih menduduki peringkat pertama penyumbang porsi impor terbesar nasional. Karenanya, ujar Jokowi, pembangunan kilang harus dikebut agar pengolahan BBM bisa dilakukan secara mandiri di dalam negeri.
Ujungnya, impor BBM bisa ditekan. Saat ini progres pembangunan kilang minyak di Cilacap masih terganjal belum sepakatnya nilai valuasi aset antara Pertamina dengan Saudi Aramco.