REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung Pandapotan Manurung menyatakan, pertumbuhan listrik di Provinsi Lampung tertinggi se-Sumatra. Saat ini, daya pembangkit listrik di Lampung sebesar 5.839 Megawatt (MW) dengan cadangan daya pembangkit 319 MW.
“Pertumbuhan listrik di Lampung merupakan yang tertinggi se-Sumatra. Untuk itu, kami akan terus berupaya membantu menaikan kondisi kelistrikan yang lebih produktif,” kata GM PT PLN UID Lampung Pandapotan Manurung pada Customer Gathering dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Bandar Lampung, Senin (11/11).
Pandapotan mengatakan, untuk meningkatkan keandalan dan kapasitas pembangkitan listrik di sistem kelistrikan Sumatra dan khususnya di Subsistem Lampung, PLN akan terus membangun infrastruktur kelistrikan hingga tahun 2028. Khusus di Lampung, PLN akan membangun pembangkit listrik sebesar 3.746 MW dengan transmisi 3.071 Kms dan Gardu Induk 5.140 MVA.
Saat ini, PLN sudah memulai pembangunan pembangkit PLTGU dengan kapasitas 200 MW di Sebalang, Lampung Selatan. Selanjutnya, segera dibangung PLTU Tarahan Ekspansi dengan produksi daya 300 MW.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan Program Lampung Terang Berjaya akan menargetkan desa berlistrik 100 persen tahun 2020. Saat ini, hingga September 2019, setelah sinergi dengan pemprov Lampung, PT PLN telah membangun desa berlistrik mencapai 98,56 persen. Harapannya, rasio elektrifikasi desa berlistrik pada tahun 2020 dapat tercapai 100 persen.
Gubernur menyatakan, visi dan misi Pemprov Lampung mewujudkan kemandirian energi listrik di Lampung, serta melistriki masyarakat yang belum terjangkau jaringan listrik. Untuk mewujudkan itu, Pemprov Lampung bersama PT PLN terus melakukan sinergi dalam peningkatan rasio elektrifikasi Provinsi Lampung dengan program melistriki dusun-dusun yang belum berlistrik dengan target besaran persentasi Rasio Desa Berlistrik (RDB) setelah tercapainya 100 persen desa berlistrik.
Pemprov Lampung juga akan melakukan sinergi meningkatkan infrastruktur jaringan transmisi listrik untuk pemenuhan potensi pelanggan baru di sektor industri yang telah terencana pada kawasan industri baru. Selain itu untuk mendukung pariwisata terutama yang berada di kepulauan, seperti yang akan direalisasikan Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM) 20 KV ke Pulau Pahawang (Pesawaran).
Dalam mewujudkan kemandirian energi listrik, PLN tetap mendorong penambahan pembangkit listrik baru berbasis energi terbarukan maupun lainnya. Kebutuhan listrik di Provinsi Lampung saat ini masih defisit, sehingga perlu pasokan daya listrik dari Sumbagsel sebesar 450 MW.
Pemprov juga sedang merancang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah sebesar 25 MW. Selain itu, PLN juga terus mendorong percepatan pengembangan potensi Pembangkit Listrik Panas Bumi yang ada di Suoh, Lampung Barat.