Senin 11 Nov 2019 20:33 WIB

Warga Garut Buat Game Nabi Muhammad, MUI: Jangan Terpancing

Nabi Muhammad adalah sosok yang tidak boleh digambarkan, apalagi dibuat permainan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua MUI Kabupaten Garut, KH Sirodjul Munir
Foto: Istimewa
Ketua MUI Kabupaten Garut, KH Sirodjul Munir

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut meminta warganya tak terpacing dengan adanya warga Garut yang membuat aplikasi permainan (game) tentang Nabi Muhammad. Warga diminta memercayakan penanganan kasus itu kepada polisi.

Ketua MUI Kabupaten Garut KH Sirodjul Munir mengatakan, aplikasi permainan tentang Nabi Muhammad memang bukan hanya menghina Nabi, melainkan juga agama Islam. Pasalnya, Nabi Muhammad adalah sosok yang tidak boleh digambarkan, apalagi dibuat permainan.

Baca Juga

"Saya baru tahu. Katanya ada orang Karangpawitan. Itu merupakan penistaan agama. Harus dihukum dengan tegas," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (11/11).

Meski begitu, ia mengimbau agar warga Garut tak terpancing untuk melakukan reaksi yang berlebihan. Menurut dia, tujuan para pembuat aplikasi itu memang sengaja untuk memancing kemarahan umat Islam. Jika umat terpancing, kata dia, artinya mereka berhasil.

Ceng Munir, sapaan akrab KH Sirodjul Munir, meminta warga Garut memercayakan pihak kepolisian dalam menangani kasus itu. Ia menambahkan, polisi juga akan meminta bantuan MUI untuk menyelesaikan kasus itu.

"Namun, pihak kepolisian belum ada konfirmasi ke kita di Garut. Biasanya kalau ada kasus agama, selalu miminta MUI untuk memberikan fatwa. Namun, karena ini yang menangkap itu katanya Mabes, mungkin akan diminta dari MUI pusat," kata dia.

Ia menambahkan, masyarakat yang telah mendapatkan aplikasi permainan itu tidak perlu terus menyebarkannya. Sebaiknya, kata dia, langsung dihapus agar tak banyak orang yang terpengaruh dengan permainan tersebut.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement