Selasa 12 Nov 2019 07:06 WIB
Waspadai Penipuan Dalam Seleksi CPNS

Pendaftaran Dibuka, Waspadai Penipuan Seleksi CPNS

Waspadai Penipuan CPNS

Rep: DADANG KURNIA BOWO PRIBADI/ Red: Muhammad Subarkah
Pendaftaran CPNS 2019
Foto: Republika
Pendaftaran CPNS 2019

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) telah dibuka pada Senin (11/11) malam. Masyarakat yang ingin mendaftar diingatkan untuk tidak tergiur oleh iming-iming oknum atau pihak tertentu yang menawarkan kemudahan lolos seleksi dengan imbalan tertentu.

Pemerintah menyediakan 152.286 formasi dalam seleksi CPNS 2019. Dari jumlah tersebut, sekitar 75 persen atau 114.861 formasi diperuntukkan bagi 462 pemerintah daerah. Sisanya, sebanyak 37.425 formasi dialokasikan untuk 68 kementerian dan lembaga.

Mengingat formasi CPNS paling banyak untuk pemerintah daerah, para kepala daerah dan pejabat pemerintah daerah mengingatkan agar para pelamar seleksi CPNS berhati-hati terhadap modus penipuan. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, tidak ada pihak mana pun yang dapat membantu dan menjamin kelulusan pelamar dalam seleksi CPNS 2019. Sebab, rekrutment CPNS dilakukan secara terbuka sehingga semua orang punya kesempatan yang sama.

"Jangan termakan rayuan orang yang mengatasnamakan pegawai pemprov, pemkab, pemkot, ataupun kementerian/lembaga yang menjanjikan bisa masuk menjadi aparatur sipil negara (ASN) dengan imbalan sejumlah uang," kata Khofifah di Surabaya, Senin.

Khofifah mengatakan, tingginya minat masyarakat mengikuti seleksi CPNS sering dimanfaatkan oknum untuk mengeruk keuntungan. Untuk itu, Khofifah berharap masyarakat semakin cerdas dalam menyaring berbagai informasi yang masuk. Masyarakat harus memastikan informasi yang diterima berasal dari kanal resmi milik pemerintah.

Dalam hal website, kata Khofifah, keaslian sumber informasi bisa diidentifikasi dengan domain yang digunakan, yakni “go.id”. Khusus Jawa Timur, masyarakat bisa memantau laman resmi milik Badan Kepegawaian Daerah, yakni bkd.jatimprov.go.id.

Ia menambahkan, proses seleksi CPNS sudah semakin baik. Apalagi, pelaksanaan tes menggunakan sistem computer assisted test (CAT). Penggunaan sistem CAT memungkinkan peserta langsung mengetahui hasil yang diperolehnya secara langsung setelah ujian selesai. "Sistem ini juga meminimalkan segala praktik kecurangan karena seleksi dilakukan secara transparan," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Khofifah menegaskan, dirinya akan ikut terus mengawal proses seleksi CPNS yang berlangsung hingga selesai. Khofifah berharap seleksi CPNS Pemprov Jatim tahun ini menghasilkan ASN yang memiliki kualitas, kompetensi, dan integritas yang tinggi demi memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh masyarakat di Jatim.

Pemprov Jatim mendapatkan formasi CPNS sebanyak 1.817 orang. Perinciannya, tenaga pendidik sebanyak 1.133 orang, tenaga kesehatan 322 orang, dan tenaga teknis sebanyak 362 orang.

Imbauan untuk mewaspadai penipuan dalam seleksi CPNS juga diserukan Pemerintah Kabupaten Semarang. Ketua Tim Pengadaan CPNS Pemkab Semarang Tahun 2019 Gunawan Wibisono menegaskan, kelulusan dalam mengikuti seleksi CPNS sangat ditentukan oleh kemampuan masing-masing dan tidak ada peran maupun campur tangan dari pihak lain.

Artinya, keberhasilan atau kelulusan peserta akan sangat ditentukan oleh prestasi peserta sendiri. “Maka, jika ada oknum atau pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan dengan bermotif apa pun maka hal tersebut merupakan tindakan penipuan,” kata Gunawan.

Ia menegaskan, Pemkab Semarang tidak bertanggung jawab atas pungutan atau tawaran apa pun dari oknum maupun pihak yang mengatasnamakan Tim Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Pemkab Semarang Tahun 2019. Oleh karena itu, para pendaftar atau peserta diharapkan tidak melayani atau bahkan terbujuk oleh tawaran atau janji-janji untuk memperlancar dan mempermudah proses seleksi CPNS.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih detil dan terperinci, para pendaftar seleksi CPNS tahun 2019 dapat mengakses portal SSCASN Tahun 2019 di laman: sscasn.bkn.go.id atau di website Pemkab Semarang di laman www.semarangkab.go.id.

Gunawan berharap masyarakat yang berminat mendaftar seleksi CPNS memanfaatkan kanal informasi yang telah disediakan panitia pusat maupun Pemkab Semarang. “Dengan begitu, masyarakat tidak akan gampang memercayai berbagai informasi yang menyesatkan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang tersebut.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebutkan, dari 68 kementerian/lembaga yang membuka formasi dalam seleksi CPNS, sebanyak 61 kementerian/lembaga sudah memasukkan data formasi di sistem BKN. "Tinggal tujuh (kementerian/lembaga) yang belum input data formasi di sistem kami," ujar Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian BKN Aris Windiyanto dalam konferensi pers di kantor BKN, Jakarta, Senin (11/11).

Ia menambahkan, meski laman seleksi calon aparatur sipil negara (SSCASN) telah menyatakan ada formasi di 530 instansi, proses verifikasi dan validasi instansi pusat dan pemerintah daerah masih berlangsung. Ia menyebutkan, ada sekitar 200 instansi yang sedang dalam proses menginput formasi di sistem BKN, sedangkan beberapa instansi lainnya masih membutuhkan proses revisi formasi yang dibutuhkan.

Selain itu, beberapa lembaga perlu menunggu peraturan menteri pemberdayaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (permenpan) untuk diperbaiki. Ia menargetkan, ada 300 instansi yang membuka pendaftaran seleksi CPNS 2019 pada hari pertama.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas BKN Paryono menambahkan, BKN merilis portal Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSCASN), yaitu sscasn.bkn.go.id, pada Senin dan bisa digunakan untuk pendaftaran pada pukul 23.11 WIB. "Portal SSCASN sudah bisa diakses dan masyarakat bisa melihat formasi apa saja," katanya.

Paryono menjelaskan, portal ini menggunakan sistem simulasi pencarian formasi (SPF). Ada lima modul aplikasi di dalamnya, mulai dari portal SCSN hingga portal informasi seleksi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement