REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Presiden Bolivia yang baru mengundurkan diri, Evo Morales, mengumumkan akan mengambil suaka yang ditawarkan oleh Meksiko, Senin malam (11/11). Meski memutuskan pergi meninggalkan Bolivia, dia menyatakan akan segera kembali dengan kekuatan dan energi yang lebih besar.
"Saudara, saya berangkat ke Meksiko, bersyukur atas pelepasan pemerintah kota sekutu yang memberi kami suaka untuk menjaga kehidupan kami," kata Morales melalui akun Twitter.
Dalam pernyataan itu, Morales menyatakan, "Rasanya sakit meninggalkan negara itu karena alasan politik, tetapi, saya akan selalu menunggu. Segera saya akan kembali dengan lebih banyak kekuatan dan energi."
Keputusan tersebut diambil tidak lama setelah Kementerian Luar Negeri Peru mengatakan sebuah pesawat Pemerintah Meksiko telah mengisi bahan bakar di Lima dalam perjalanan ke Bolivia. Kementerian itu mengatakan, pesawat berangkat ke Bolivia pada pukul 18.30 waktu setempat dan memberikan izin untuk melakukan penerbangan.
"Konsisten dengan kewajiban kami yang timbul dari Konvensi Caracas 1954 tentang suaka diplomatik," ujar penyataan resmi itu, dikutip dari the Guardian, Selasa (12/11).
Morales diberikan suaka oleh Meksiko dan meminta pemimpin sayap kiri ini diberikan izin untuk meninggalkan Bolivia. Dia mendapatkan suaka setelah pengumuman mengundurkan diri.
Keputusan mundur presiden ini telah menciptakan kekacauan dan ketidakpastian serta memicu kekhawatiran tentang kekosongan kekuasaan di Bolivia. Penjarahan, vandalisme, dan pembakaran yang dilakukan oleh pendukung dan lawannya telah dilaporkan terjadi sejak Ahad malam.